Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menegaskan tidak setuju dengan wacana regulasi "Salary Cap" (pembatasan gaji pemain) yang akan dikeluarkan PT Liga Indonesia (LI) untuk pemain sepak bola di Indonesia.
Menurut Umuh, jika wacana itu diberlakukan, akan ada penurunan kualitas permainan dari para pemain itu sendiri. Jadi lebih baik seperti biasa saja.
"Kontrak menuruti kualitas pemain itu sendiri. Masa pemain bagus nilainya sama dengan pemain biasa-biasa," ujar Umuh di Graha Persib, Jl. Sulanjana Bandung, Kamis (13/8/2015).
Menurut Umuh, jika Salary Cap diberlakukan kemungkinan pemain yang memiliki kualitas dalam bermain belum tentu menerima aturan seperti itu.
"Jadi lebih baik serahkan saja ke klub masing-masing sesuai dengan kemampuanya dalam mengontrak pemain. Kalau klub tidak siap lebih baik enggak usah ikut kompetisi. Jangan membatasi hak pemain. Kalau dibatasi harapan pemain bisa hancur," jelas Umuh.
Seperti diketahui, CEO Liga Indonesia Joko Driyono telah menawarkan tiga pilihan yang akan dijadikan regulasi pada ISL 2016 nanti, yakni Financial Fair Play, Salary Cap, dan Budgeting Cap.
Tiga opsi tersebut diadopsi dari regulasi Eropa demi perbaikan dan kompetisi ISL lebih profesional. Namun, Umuh berharap regulasi yang ditawarkan PT LI tidak terwujud.
Menurut Umuh, dengan adanya aturan itu akan memancing manajemen berbohong terhadap kontrak pemain. "Sebagai contoh, seandainya gaji harus 70 ribu rupiah tetapi pemain ingin Rp 100 ribu, itu akan menimbulkan kongkalikong antara klub dan pemain."
"Saya pribadi tidak berani mengambil hak pemain. Silakan tanya ke pemain. Saya murni karena senang saja dengan Persib dan sepak bola. Belum apa-apa saja saya sudah mengeluarkan uang pribadi, tetapi tidak apa-apa karena memang saya senang," tegas Umuh.