Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kekosongan kompetisi di tingkat kelompok usia membuat pusing klub, tak terkecuali Arema Cronus. Karena manajemen sudah terlanjur membentuk tim Arema U-21 dan Arema U-17.
Namun, hingga kini tidak ada kejelasan kapan LSI U-21 dan Piala Suratin diputar lagi. Menyiasati kekosongan kompetisi, manajemen tim berjuluk Singo Edan ini pun menerjunkan tiga tim kelompok umur ke turnamen galadesa alias tarkam Trisula Cup 2015 di komplek militer Linud 502 Jabung, Kabupaten Malang.
"Yang ikut di turnamen ini dua tim Arema U-21 (tim inti dan cadangan) serta satu tim Arema U-17. Sampai saat ini baru tim utama U-21 yang punya peluang lolos ke babak selanjutnya," kata Nordin Bastian, pelatih Arema U-21.
Terjun di tarkam sebenarnya tidak ideal karena lawan yang dihadapi mayoritas lebih tua mengingat tidak ada batasan usia di turnamen itu. "Kami ambil pengalaman main lawan personel senior. Jadi, mental tanding anak-anak akan kelihatan," imbuh Bastian.
Turnamen ini pun jadi modal berharga jika kompetisi kelompok usia diputar sewaktu-waktu. Karena timnya sudah semakin kompak.
"Setelah turnamen ini berakhir, mungkin akan dilanjutkan dengan serangkaian ujicoba," lanjut mantan pemain Persik Kediri itu.
Bahkan, selama tarkam itu berlangsung, tim Arema U-21 dan U-17 masih menyempatkan diri untuk meladeni tantangan ujicoba. Pada 15 dan 17 Agustus besok, pasukan Singo Edan Muda diajak tanding oleh tim Porprov Denpasar Bali.
"Kami sudah terima tantangan itu. Pemain akan punya jam terbang lebih banyak. Apalagi di tim U-21, semua pemain diambil dari akademi Arema yang mayoritas usianya baru 18 tahun," kata Dia.