Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pergerakan pemain dari satu klub ke klub yang lain sangat cepat dengan digelarnya Turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden. Bila ada pemain potensial yang dicoret sebuah klub, maka klub lain akan siap menampung.
Pencoretan dua penggawa Persepam MU proyeksi Divisi Utama lalu yang sudah bubar, kiper Dwi Kuswanto dan gelandang Jajang Paliama salah satu contohnya. Setelah tak dipanggil klub berjuluk Laskar Sape Ngamok itu, keduanya langsung direkrut Persatu Tuban.
Namun, tak sedikit pula pemain bagus yang sudah terikat kontrak dengan klub, tetap dirayu pula agar mau hengkang ke klub lainnya. Nah, dalam situasi seperti ini loyalitas seorang pemain terhadap klub lamanya sedang diuji. Ini yang dialami Rossi Noprihanis, gelandang sayap milik Persepam MU.
“Sebenarnya ada beberapa klub yang mengajak bergabung. Tapi saya tetap bertahan di Persepam. Karena klub ini memberi apresiasi terhadap kemampuan saya. Meskipun saat ini Persepam terdegradasi ke Divisi Utama, saya akan tetap loyal dengannya,” ungkap pemain asal Sumbawa, NTB ini.
Apalagi sejak bakatnya tak dihargai di klub lama, PS Sumbawa Barat, Rossi merasa nyaman berada di Persepam. Langkah ini pula yang diambil rekan sedaerahnya, Saddam Husain yang kini berbaju Persis Solo setelah hijrah dari Persatu Tuban.
“Rossi pemain yang setia dengan kami. Dia kami rekrut dari PS Sumbawa Barat saat Persepam tampil di ISL. Jika melihat kualitasnya, dia masih layak bermain di kasta tertinggi itu. Tapi dia memutuskan tetap bersama kami. Loyalitas seperti patut dihargai,” ujar Nadi Mulyadi, Asisten Manajer Persepam MU.