Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kelemahan lini belakang biasanya menjadi masalah City sepanjang musim lalu. Namun, pada Minggu (16/8/2015), pasukan Manuel Pellegrini dapat menumbangkan sang juara bertahan Premier League, Chelsea, dengan skor 3-0. Apa yang berubah dari laga ini ketimbang pertemuan sama musim lalu di mana kedua tim bermain 1-1? Berkat kerjasama kami dengan Labbola, berikut kami sajikan jawabannya.
Komparasi statistik bertahan Man City pada laga vs Chelsea di Stadion Etihad musim 2014-15 dan musim 2015-16
Man City sukses memperbaiki rekor pertemuannya dengan Chelsea di Etihad setelah terakhir kali menang dari The Blues di ajang EPL 2012/2013 (2-0 lewat gol Yaya Toure dan Carlos Tevez).
Musim ini, sang juara bertahan dilibas tanpa ampun di Etihad Stadium dengan skor 3-0 lewat gol Sergio Aguero, Vincent Kompany, dan Fernandinho.
Pertahanan Man City di dua laga pertama EPL musim ini sangat mengesankan. Catatan tidak pernah kebobolan di dua laga awal ini memperbaiki catatan kebobolan 1 gol dalam dua laga awal musim 2014/2015.
Musim lalu, Man. City kebobolan 38 gol dengan rataan 1x kebobolan per laga. Tidak banyak perbedaan di lini belakang Man City di dua musim terakhir kecuali masuknya Eliaquim Mangala untuk memperkuat lini belakang City.
Di musim kedua Mangala di EPL, sepertinya ia sudah mulai padu dengan duetnya, Kompany. Dalam dua laga awal musim 2015-16, ia berhasil melakukan 14 kali sapuan, terbanyak diantara pemain City lainnya.
Musim lalu, City tertahan 1-1 oleh Chelsea di Etihad Stadium. Jalannya pertandingan sebetulnya dikuasai oleh Manchester City dengan penguasaan bola 59%.
Namun, cemerlangnya penampilan Thibaut Courtois dan serangan balik efektif dari Chelsea membuat City harus kebobolan terlebih dahulu melalui gol Andrea Schuerlle di menit ke-71 sebelum Frank Lampard menyamakan kedudukan secara dramatis lima menit sebelum bubar.
Kala itu, pertahanan Man City banyak dicemooh para pendukungnya. Bagaimana dengan statistik musim ini?
Perbandingan statistik pertahanan Man City |
||
2014/2015 |
Musim |
2015/2016 |
32 |
Jumlah tekel |
18 |
13 |
Jumlah Intersep |
5 |
15 |
Jumlah Sapuan |
24 |
2 |
Jumlah Blok tendangan |
3 |
16 |
Jumlah Pelanggaran |
19 |
2 |
Jumlah tendangan lawan yang mengarah ke gawang |
3 |
41% |
Penguasaan bola lawan |
51% |
1 |
Jumlah kebobolan |
0 |
Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertahanan Man City di Etihad musim ini tidak sesibuk musim lalu walaupun penguasaan bola Chelsea lebih banyak dibanding Man. City pada laga semalam.
Kendati demikian, komparasi di atas menunjukkan semakin solidnya pertahanan Man City sekarang. Padunya kombinasi Fernandinho dan Yaya Toure di lini tengah dan kokohnya tembok Kompany-Mangala di depan gawang Joe Hart membuat Chelsea kesulitan untuk masuk ke kotak penalti.
Komentar JUARA.net:
Seperti yang terlihat di atas, rataan kebobolan 1x per laga City musim lalu sama sekali tidak buruk. Hanya, penampilan defensif mereka musim lalu menderita lebih karena kesalahan individu di partai-partai kunci seperti yang dilakukan Kompany di Anfield pada Maret 2015 dan Mangala dalam beberapa laga.
Kini, Kompany terlihat jauh lebih kokoh dan bermain dengan rasa percaya diri tinggi. Ia kembali jadi pilar penopang tembok pertahanan City dan tampak bebas dari cedera yang menghantuinya musim lalu. Sementara, seperti yang telah dipaparkan, Mangala juga sudah mulai menyesuaikan diri dengan tempo cepat laga Premier League setelah musim pertama yang begitu sulit baginya.