Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Belum adanya titik temu antara manajemen tim Semen Padang dengan PT Semen Padang selaku sponsor utama tim membuat para pemain mulai resah. Apalagi, Hengky Ardiles dkk semakin merasa nasib mereka digantung.
Meski surat resmi pemutusan kontrak belum mereka terima, kabar tersebut sudah berkumandang sejak pertengahan Juli silam. Bahkan sempat pula beredar isu bahwa surat pemutusan kontrak tersebut tinggal menunggu waktu untuk dikirimkan ke pemain.
Ketika dikonfirmasi Harian BOLA, kapten tim, Hengky Ardiles, mengaku masih berada di kampung halamannya di kawasan pinggiran Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar.
“Apa boleh buat. Di satu sisi sepak bola Indonesia sedang tak menentu. Namun di sisi lain, kami butuh kepastian soal hubungan kerja sama dan kontrak yang jelas. Kalau belum diputus, apa konsekuensinya? Kalau diputus pun, apa yang mesti menjadi hak dan kewajiban kami sebagai pemain?” ujar Hengky.
Ungkapan serupa juga dilontarkan penyerang SP yang lebih banyak berdomisili di Bandung, Airlangga Sucipto.
”Kami hanya ingin kepastian. Kami butuh kalimat yang jelas. Saat ini kami merasa digantung tanpa status. Kalau kontrak kami belum diputus tentu ada konsekuensi logis lainnya. Kalau memang resmi diputus, tentu kami juga bisa bersikap dan mengambil langkah yang mungkin bisa membantu nafas keluarga kami,” sebut Ronggo, sapaan akrab Airlangga.
Mantan pemain Persib ini mengaku akan berupaya berlapang dada jika memang kontraknya diputus.
“Sebagai pemain kami akan berupaya memahami apa yang sedang terjadi baik di PSSI maupun di perusahaan yang menjadi sponsor utama tim. Makanya kami perlu kejelasan dan pemahaman yang bisa kami pegang,” ujarnya.
Esteban Minta Putus
Komentar lebih tegas datang dari salah satu legiun asing SP, Esteban Vizcarra.