Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jelang Piala Presiden 2015, pelatih PSM Assegaf Razak mengaku masih butuh sosok ideal untuk jadi tombak murni Juku Eja.
Pasca hengkangnya Nemanja Vucicevic dan Johan Yoga, PSM hanya memiliki dua striker, yakni Rahmat Syamsuddin dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Akan tetapi, Assegaf belum yakin betul dengan kemampuan dua strikernya itu.
Rahmat, misalnya. Meski kerap mencetak gol buat Juku Eja, Assegaf menilai pemain asal Takalar ini lebih pas beroperasi dari sisi sayap.
Sementara itu, penampilan Muchlis masih labil. Apalagi, sampai saat ini, eks striker timnas U-23 belum pernah bersama tim sejak latihan perdana digelar Rabu (22/7). Di LSI lalu, Muchlis berstatus striker keempat setelah Vucicevic, Rahmat dan Johan.
"Saya sudah membuat laporan ke manajemen. Saya butuh goal getter yang bisa berperan sebagai striker tunggal," ujar Assegaf, Minggu (9/8/2015).
Manajemen sendiri sudah mengantisipasinya dengan menjalin komunikasi dengan eks striker Persepam Madura United, Silvio Escobar. Striker asal Paraguay ini dinilai memiki kriteria yang diinginkan Assegaf.
"Apalagi dia juga pernah mengikuti seleksi di PSM. Tapi, saat itu, Alfred Riedl lebih memilih Nemanja Vucicevic," papar Assegaf.
Di Piala Presiden nanti, Assegaf kemungkinan dua pola baku yakni 4-3-3 dan 4-2-3-1 yang memang butuh satu target man di lini depan. Meski berharap manajemen bisa mendapatkan striker yang dia butuhkan, Assegaf mengaku hanya bisa pasrah dengan memaksimalkan stok yang ada yakni Rahmat dan Muchlis.
"Sementara Rahmat dulu yang saya maksimalkan perannya. Karena Muchlis belum bergabung dengan tim," papar eks strriker PSM ini.
Rahmat sendiri mengaku siap mengemban tugas sebagai target man. "Kalau disuruh memilih saya lebih nyaman bermain di sisi sayap kiri. Tapi, kalau memasang saya sebagai striker murni, saya harus siap," kata striker yang mencetak enam gol dari sembilan kali tampil bersama PSM di LSI 2014.