Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Marc Marquez memenangi balapan MotoGP nan ketat dan melelahkan di Indianapolis. Hampir di sepanjang lomba, pebalap tim Repsol Honda itu terus berada di belakang Jorge Lorenzo walau ia start dari pole position. Tapi, ia memang telah merencanakan satu hal.
Dan rencana itu adalah, menyerang di saat akhir. Modalnya apa lagi kalau bukan motor yang lebih cepat dan mampu konsisten menempel lawan sejak lap pertama hingga tiga lap menjelang finis.
"Harus saya akui Jorge Lorenzo membaik saat balapan sehingga kami selalu ada dalam batas kemampuan. Saya sudah siapkan taktik yang memang harus dijalankan menjelang finis, yaitu menyerang. Apalagi lap hanya menyisakan tiga. Saya menyerang ketika motor masih bisa diajak membuat lap time 1 menit 32 detik sekian. Dan itu adalah lap time yang sangat cepat!" seru Marquez dalam rilis Repsol Honda.
Pada kenyataannya, pebalap Spanyol ini membuat lap record baru 1:32,625 (memecahkan rekor 2014 atas namanya sendiri 1:32,831) di lap 24. Sebuah catatan yang menunjukkan dia memang sangat serius menyerang Lorenzo menjelang balapan berakhir di lap 28.
Dengan kemenangan ini Marquez layak disebut Raja Amerika, karena di kelas apa pun yang diikutinya di tiga sirkuit di Amerika (Laguna Seca, Indianapolis, dan Circuit of The Americas) dia belum terkalahkan. "Kemenangan terakhir di Indianapolis ini membuat saya bangga karena merupakan kemenangan Honda ke-700," kata juara dunia dua kali tersebut.