Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepak bola Makassar tidak pernah berhenti menggeliat meski PSSI sebagai induk organisasi masih bermasalah dengan Kemenpora.
Setelah membuat turnamen tarkam seperti Liga Ramadhan yang melibatkan pemain ISL, panpel yang sama membuat turnamen sepak bola jalanan.
Turnamen yang digelar pada lorong di 14 Kecamatan se-Makassar ini bertajuk 'Golo Lorong'. Turnamen ini berlangsung pada 8-15 Agustus.
"Turnamen ini kami gelar untuk memberi hiburan berupa sepak bola mini kepada masyarakat yang bermukim di lorong-lorong kota Makassar," ujar Herman Rante, salah seorang panpel kepada Juara.net usai pembukaan turnamen.
Berbeda dengan Liga Ramadhan, pemain yang tampil masih berusia muda, 10-15 tahun. Pemain yang tampil harus berdomisi di kecamatan yang dibelanya. Panitia juga sangat ketat dengan pembatasan umur.
Luas lapangan pertandingan 6x20 meter. Hanya empat pemain dari setiap tim yang tampil di lapangan. Pemain yang sudah keluar bisa masuk lagi dengan durasi 3x8 menit.
Keunikan dari Golo Rong ini adalah gawangnya adalah drum bekas minyak tanah bersusun tiga. Ide sepak bola lorong ini berasal dari Walikota Makassar, Danny Pomanto.
"Turnamen ini juga merupakan bentuk protes kami melihat kisruh sepak bola yang belum selesai. Sepak bola Indonesia pun kering prestasi," kata Danny.