Bagi Togar Manahan Nero Simanjuntak, isu suap yang diembuskan banyak pihak di sepak bola Indonesia hanya untuk mengalihkan perhatian. Apalagi jika dikaitkan dengan bandar judi yang menguasai pertandingan di sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
"Di dunia ini ada banyak sekali rumah judi, apalagi yang on line di internet. Mereka hanya membuka taruhan atas kompetisi atau pertandingan yang kredibel. Jadi mana mungkin ada pertandingan yang ecek-ecek menjadi bursa taruhan mereka," ungkap
Togar yang juga Komisaris PT Liga Indonesia.
Andai ada bandar judi, lalu siapa mereka, karena ada banyak rumah taruhan. "Sangat tidak mungkin kalau bandar itu bermain. Lain soal kalau ada petaruh atau pejudi yang mencari keuntungan. Mereka inilah yang merusak sepak bola. Tapi saya pastikan tidak ada pengurus
PSSI yang terlibat dengan para petaruh itu," ungkap
Togar.
Kini perhatian publik sepak bola yang selama ini fokus pada konflik
Menpora dan
PSSI, mulai terbelah ke kasus
suap. Apalagi tudingan itu seakan membenarkan anggapan
Menpora jika sepak bola Indonesia penuh masalah dan ruwet.
Dukungan untuk segera membongkar kasus
suap juga muncul dari La Nyalla Mattalitti, Ketua Umum
PSSI. “Tapi jangan asal menuduh dan berhenti di media saja. Mari tuntaskan kasus ini,” ujar La Nyalla.
Keseriusan untuk benar-benar membongkar juga terdengar dari wakil rakyat. Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Sohibul Iman, mendukung pemberantasan mafia sepakbola di Tanah Air. “Kami tidak berharap itu hanya menjadi tuduhan. Karena kalau serius dan ada fakta, segera dilaporkan ke penegak hukum,” kata Sohibul, seperti dikutip media online. “Kita selama ini dengar ada mafia, tapi tidak tahu sosoknya seperti apa.”
"Di dunia ini ada banyak sekali rumah judi, apalagi yang on line di internet. Mereka hanya membuka taruhan atas kompetisi atau pertandingan yang kredibel. Jadi, mana mungkin ada pertandingan yang ecek-ecek menjadi bursa taruhan mereka," ucap Togar yang juga Komisaris PT Liga Indonesia.
Andai ada bandar judi, Togar bertanya siapa saja mereka karena ada banyak rumah taruhan.
"Sangat tidak mungkin kalau bandar itu bermain. Lain soal kalau ada petaruh atau pejudi yang mencari keuntungan. Mereka inilah yang merusak sepak bola. Tapi, saya pastikan tidak ada pengurus PSSI yang terlibat dengan para petaruh itu," ungkap Togar.
Kini, perhatian publik sepak bola yang selama ini fokus pada konflik Menpora dan PSSI mulai terbelah ke kasus suap. Apalagi, tudingan itu seakan membenarkan anggapan Menpora jika sepak bola Indonesia penuh masalah dan ruwet.
Dukungan untuk segera membongkar kasus suap juga muncul dari La Nyalla Mattalitti, Ketua Umum PSSI.
“Tapi, jangan asal menuduh dan berhenti di media saja. Mari tuntaskan kasus ini,” ujar La Nyalla.