Mencari Penerus Intanon dan Marin

Ratchanok Intanon (Thailand) dan Carolina Marin (Spanyol) merupakan dua pebulu tangkis putri yang berhasil mendobrak dominasi Tiongkok di Kejuaraan Dunia. Mereka bergiliran menjadi juara dunia  dalam dua tahun terakhir.

Keberhasilan Intanon mengalahkan Li Xuerui pada final Kejuaraan Dunia 2013 dengan 22-20, 18-21, 21-14, memutus delapan kemenangan beruntun Tiongkok pada nomor ini.

Pada tahun berikutnya, Tiongkok punya kesempatan mengembalikan dominasi menyusul sukses Li Xuerui menembus final. Namun, sekali lagi peraih medali emas Olimpiade 2012 tersebut tumbang di final. Li Xuerui kalah 21-17, 17-21, 18-21 dari Marin.

Meski gagal menjadi juara dalam dua penyelenggaraan terakhir, Tiongkok tetap mendominasi nomor ini secara umum. Mereka sudah 15 kali juara, dari 21 kali event digelar. Namun, tidak ada pemain mereka yang bisa menjuarai turnamen ini lebih dari dua kali.

Ada tiga pemain Tiongkok yang pernah dua kali menjadi juara, yaitu Han Aiping (1985, 1987), Ye Zhaoying (1995, 1997), dan Xie Xingfang (2005, 2006). Juara dunia terakhir mereka adalah Wang Yihan pada 2011.

Sebelum keberhasilan Intanon dan Marin, hanya ada tiga negara yang memiliki juara dunia dari nomor tunggal putri, yaitu Tiongkok, Indonesia, dan Denmark.

Denmark dua kali juara lewat Lene Koppen (1977) dan Camila Martin (1999). Indonesia juga punya dua gelar yang didapat dari Verawaty Fajrin (1980) dan Susy Susanti (1993).

Tak mudah untuk memprediksi siapa yang akan menjadi juara tunggal putri pada Kejuaraan Dunia 2015 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 10-16 Agustus mendatang.

Banyak bintang yang akan ambil bagian. Selain Intanon, Marin, dan Li Xuerui, ada pesaing-pesaing tangguh lainnya yang siap memperebutkan gelar juara, di antaranya Saina Nehwal (India), Wang Shixian (Tiongkok), dan Wang Yihan (Tiongkok).

Berikut ini daftar juara dunia dalam 10 penyelenggaraan terakhir.