Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kawasan Puncak di Jawa Barat akan menjadi tuan rumah World Paragliding Accuracy Championship (WPAC) 2015 alias Kejuaraan Dunia Paralayang. Event ini diikuti oleh 121 atlet dari 19 negara.
Menurut Gendon Subandono, ketua panitia WPAC 2015, tak hanya atlet yang akan memadati kawasan Puncak selama 9-17 Agustus. Hadir juga sebanyak 29 ofisial yang akan meramaikan kejuaraan.
Selain Indonesia sebagai tuan rumah, peserta lain datang dari negara seperti Thailand, Jepang, Korea Selatan, Serbia, Rep. Ceska, Belarusia, Bulgaria, Rusia, Inggris, Turki, Slovenia, Rumania, Hungaria, dan Lithuania.
Menurut Gendon, kejuaraan yang diselenggarakan FAI (Federation Aeronautique Internationale) yang ke-8 itu sangat menggembirakan.
Biasanya peserta yang ikut hanya 60-70 atlet, tapi kali ini di atas 100. Untuk pertama kali juga kejuaraan diadakan di luar Eropa.
“Sebuah kebanggaan karena mencatat sejarah dalam penyelenggaraan WPAC,” ujar Gendon.
Selain Menpora RI, Imam Nahrawi, upacara pembukaan pada 10 Agustus juga dihadiri Bupati Bogor Nuharyanti dan Asisten Operasi KSAU Marsda TNI Barhim, serta perwakilan dari FAI.
Namun, kali ini tidak ada demo paralayang. Angin memang berembus cukup kencang. Panitia hanya memberi penjelasan bila cuaca memungkinkan, para atlet akan melakukan latihan resmi.
Selasa (11/8) kejuaraan dimulai hingga 16 Agustus. Pada setiap nomor, para atlet akan diberi kesempatan terbang lomba tiga kali. Lalu, Senin, 17 Agustus, pada peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-70 dijadikan hari penutupan.
Para atlet dari mancanegara terlihat antusias mengikuti upacara pembukaan. Selain parade, peserta menyaksikan tarian rampak gendang yang dinamis.
Nurhayanti menyatakan kebanggaannya dapat menampilkan kesenian khas Bogor melengkapi keindahan pemandangan kawasan Puncak.
“Ajang ini sekalian promosi wisata. Semoga para atlet dapat menceritakan pesona alam Bogor kepada teman-temannya di negara mereka,” tutur Nurhayanti.
Kejuaraan dunia ini dianggap sebagai momentum yang tepat untuk menjadikan olah raga paralayang Indonesia berprestasi di tingkat dunia.