Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
media Inggris terkenal nyinyir. Namun, nyaris tak ada cemoohan setelah Inggris kalah 0-1 dari Portugal di fase grup Euro U-21 2015, Kamis (18/6/2015).
Padahal, kritik bisa saja muncul mengingat untuk kali pertama dalam 18 laga terakhir, Inggris gagal menjebol gawang lawan.
Baik Inggris maupun Portugal sama-sama melancarkan permainan menyerang. Buktinya, Inggris melepas 22 tembakan, sementara Portugal 8.
Gelandang Portugal, Joao Mario, menjadi pembeda laga karena mencetak gol tunggal kemenangan negaranya pada menit ke-57.
Sepi kritikan kepada Inggris mungkin disebabkan kejadian mendadak yang tidak mereka harapkan. Bek tengah John Stones dan striker Saido Berahino mengalami cedera pada sesi latihan hanya 24 jam sebelum laga kontra Portugal.
Berahino, pemain terproduktif Inggris U-21 (10 gol), merupakan tandem Harry Kane di lini depan Inggris. Ia dipastikan absen tiga pekan.
Perubahan skema mendadak, di mana Danny Ings diturunkan mengisi peran Berahino, tak berjalan sesuai harapan kontra Portugal.
Namun, Singa Muda tidak bisa mencari alasan apabila kembali kalah saat berjumpa Swedia, Minggu (21/6/2015). Pelatih Gareth Southgate wajib mendesak anak asuhnya bangkit jika ingin melangkah jauh di Euro U-21 2015.
Berdasarkan laga kontra Portugal, Inggris telah memperlihatkan mereka bisa menebar ancaman ke pertahanan Swedia.
Kini, kuncinya adalah Inggris harus bermain lebih efektif dalam menuntaskan peluang. Kane saat ini tercatat sebagai pemain dengan tembakan terbanyak di turnamen ini, tujuh tembakan.