Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selalu ada sisi positif di balik hasil negatif, meskipun hanya sedikit dan bahkan tak terlihat oleh sebagian besar orang. Begitulah komentar pelatih Lazio, Stefano Pioli, seusai menyaksikan timnya kalah 0-2 dari Juventus di Supercoppa Italiana 2015, Sabtu (8/8).
Pioli tetap bisa mengambil hikmah dari kegagalan Lazio merengkuh trofi perdana di musim baru. Meski kalah, pria berusia 49 tahun itu menilai anak asuhnya memperlihatkan determinasi serta semangat juang tinggi sepanjang pertandingan.
Pernyataan Pioli bukan pepesan kosong. Berdasarkan statistik di situs WhoScored, Lazio lebih unggul dalam penguasaan bola, yakni 55 persen. Miroslav Klose dkk. juga tercatat melepaskan tembakan sekali lebih banyak dibandingkan Juventus (7).
“Sayang, satu-satunya hal yang masuk hitungan guna membawa pulang trofi adalah hasil akhir. Juventus berhasil memanfaatkan kesalahan kami dan mencetak gol,” kata Pioli seperti dikutip dari Rai Sport.
“Apa pun itu, saya tetap harus mengakui kekalahan. Juventus layak menjuarai Supercoppa Italiana,” ujarnya.
Bagi Pioli, kekalahan di Supercoppa Italiana 2015 sekaligus menambah panjang rentetan hasil mengecewakan kontra Juventus sepanjang karier kepelatihannya. Sejauh ini, ia belum pernah bisa meraih satu pun kemenangan (3 imbang dan 8 kalah) ketika berjumpa Juventus.
Perinciannya, dia dua kali imbang saat membesut Chievo (2010-2011), sekali imbang dan empat kalah di Bologna (2011-2014), serta empat kalah di Lazio (2014-2015).