Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kisruh antara PSSIKemenpora tak hanya berdampak secara materiil. Perasaan berbeda juga dirasakan pengelola Pusdiklat Olah Raga Bojongsari, Depok, Oufiq M.
Tidak seperti perangkat sepak bola lain, Oufiq mengaku tak kehilangan penghasilan setelah latihan timnas junior di Kompleks National Young Training Center (NYTC) vakum. Latihan timnas junior terhenti setelah pemerintah menurunkan SK pembekuan PSSI.
Ouviq mengaku rugi secara nonmateriil karena suasana kompleks NYTC berubah drastis.
“Biasanya selalu saja ada kegiatan. Anak-anak terlihat bersemangat sehingga kami jadi ikut bersemangat untuk merawat fasilitas karena pasti dipakai latihan,” kata pria asal Banten.
Sebenarnya, menurut Oufiq, para petugas di kompleks tersebut telah terbiasa dengan kondisi lingkungan yang sunyi. Hanya saat timnas junior menggelar pelatnas suasana NYTC mendadak riuh oleh suara canda gurau pemain.
“Beberapa petugas di sini merasa risih dengan kegaduhan anak-anak timnas, tapi sekarang mereka justru merindukan suasana itu,” tuturnya.
Oufiq mengaku banyak keuntungan dari adanya pelatihan timnas junior. Ia kerap mendapat pengetahuan baru tentang program yang dilakukan selama pelatnas berlangsung. Salah satunya terkait cara memberi terapi pemain.
“Saya dapat ilmu terapi dari dokter-dokter timnas. Saya sempat juga bekerja sebagai terapis di sini,” ujar Oufiq.
Kini, Oufiq hanya bisa berharap konflik PSSI-Kemenpora segera berakhir sehingga lapangan latihan timnas tak lagi sepi dari ingar-bingar pemain.
(Penulis: cw-1)