Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bek sayap Sriwijaya FC, Fathul Rachman, tidak menampik dirinya ditawari manajemen PSM Makassar untuk tampil di Piala Presiden. Namun, eks Barito Putra ini tidak mau gegabah mengambil keputusan.
"Saya juga berminat bermain untuk PSM, klub yang pernah membesarkan saya. Tetapi, saya masih menunggu kepastian dari Sriwijaya. Kalau memang tidak ada panggilan, maka besar kemungkinan saya merapat ke PSM," ujar Fathul kepada di Lapangan Telkom Makassar.
Fathul adalah produk PSM Pra Ligina, tim usia muda yang disiapkan manajemen PSM sebagai pelapis seniornya. Fathul seangkatan dengan Djayusman Triasdi, Rahmat Latief, dan Diva Tarkas. Keempatnya sempat memperkuat PSM di Liga Indonesia 2010.
Meski kontraknya sudah diputus manajemen SFC pasca penghentian kompetisi, Fathul mengaku belum mengantongi surat keluar dari klubnya itu. Dengan alasan itulah, Fathul enggan mengikuti latihan PSM sesuai permintaan manajemen Juku Eja.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Teknik PSM, Sumirlan, membenarkan manajemen menawari Fathul bergabung. Pasalnya, Juku Eja memang hanya punya satu bek kiri yakni Rasul Zainuddin. Pada dua laga awal PSM di LSI 2015, sektor ini jadi titik lemah Juku Eja.
"Kami butuh bek berpengalaman dan itu dipunyai oleh Fathul. Apalagi, dia memang pemain asli Makassar. Jadi, dia tidak butuh waktu lama untuk adaptasi dengan karakter PSM," jelas Sumirlan.
Di sisi lain, Sumirlan memahami sikap Fathul. Tetapi, eks kapten PSM ini menegaskan manajemen tidak mau berlama-lama menunggu kepastian dari Fathul. "Kalau memang berminat ke PSM, sebaiknya dia secepatnya menyelesaikan urusannya dengan klub lamanya."
Sumirlan menambahkan, andai Fathul jadi bergabung, eks Barito Putra ini harus mengikuti kesepakatan manajemen dengan pemain terkait gaji. Setiap pemain hanya mendapat gaji bulanan selama Piala Presiden dan nilainya hanya 25% dari gajinya di ISL 2015.
"Nanti kalau ISL 2015-16 jadi digelar, kami akan melakukan negosiasi ulang terkait kontrak pemain," papar Sumirlan.