Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PIS Lebih Bergengsi dari Piala Kemerdekaan

By Firzie A. Idris - Jumat, 7 Agustus 2015 | 08:49 WIB
Hasani Abdulgani, CEO Mahaka Sports, promotor Piala Indonesia Satu (dok.pribadi)

Dua turnamen berskala nasional Agustus ini segera berputar. Piala Kemerdekaan, yang digagas oleh Tim Transisi bentukan Menpora Imam Nahrowi, akan berputar pada 15 Agustus. Sementara Piala Indonesia Satu yang digagas oleh Mahaka Sports & Entertainment akan berputar pada akhir Agustus.

Dari sisi gengsi, Piala Indonesia Satu lebih berbobot. Selain menjanjikan hadiah uang 6,5 miliar rupiah, turnamen ini juga akan diikuti oleh klub-klub papan atas di Tanah Air. Hingga awal Agustus ini, Mahaka sudah mendapatkan 12 klub ISL yang akan mengikuti turnamen itu. Untuk menggenapi 16 peserta, mereka akan mengajak empat klub Divisi Utama papan atas untuk ambil bagian.

“Kami ingin klub-klub Divisi Utama yang tampil nanti juga berbobot dan memiliki basis suporter yang besar pula. Masalah kualitas dan tingkat persaingan juga kami perhitungkan,” tutur Hasani Abdulgani, CEO Mahaka Sports.  

Terlebih, setiap klub yang tampil di Piala Indonesia Satu akan mendapatkan match fee. Sempat tersiar kabar, sekali tampil klub akan mendapatkan uang tanding Rp75 juta. Namun, Mahaka sendiri belum mau mengumumkan hal itu. Hal yang baru lagi, antara lain adalah klub akan mendapatkan tambahan dari uang hak siar jika rating siaran langsung klub tersebut mencapai angka tertentu.

“Hal ini sesuatu yang baru dan akan memberikan pelajaran kepada klub tentang value mereka di mata televisi, sehingga klub berlomba untuk mendapatkan rating yang tinggi. Klub tidak akan lagi menolak siaran langsung dalam setiap pertandingan mereka,” ucap Hasani.

Lain halnya dengan Piala Kemerdekaan. Turnamen ini akan diikuti oleh 23 klub Divisi Utama dan satu klub amatir dan eks LPI, Lampung Putra.

Sementara untuk hadiah uang, Piala Kemerdekaan juga masih tanda tanya. Pada awal Juni, Menpora sempat menjanjikan hadiah total hingga 10 miliar rupiah. Namun pada pertengahan Juli, terdapat beberapa revisi soal hadiah uang tersebut. Sayang, hingga kini belum ada kepastian soal hadiahnya.

Menpora juga sejak awal menjanjikan bagi klub yang mendaftar untuk mengikuti Piala Kemerdekaan akan mendapatkan uang sebesar Rp 100 juta. Hanya saja, iming-iming itu belum mampu memikat para peserta.

“Bagi kami uang sebesar itu tak cukup untuk persiapan tim. Lagi pula, mana jaminannya bahwa Menpora atau Tim Transisi akan memberikan uang tersebut tepat waktu. Banyak pengalaman dari break away league, seperti LPI dulu yang membuat kami harus berhati-hati jika mengikuti kompetisi di luar PSSI,” ucap Adi ”Kumis” Gunaya, CEO Persikad Purwakarta.