Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kerja keras Rio Haryanto di GP2 Series Hungaria berhasil membuahkan 18 poin. Berkat raihan 18 poin itu, Rio meninggalkan sirkuit dengan perasaan gembira karena kini ia duduk posisi dua di klasemen pebalap.
Di tengah persaingan yang sangat ketat, pebalap Campos Racing yang didukung Pertamina itu tetap mampu membawa pulang poin demi poin hasil kerja keras. Catatan ini membuktikan bahwa Rio semakin matang.
Rio pun mulai berani mengubah target utamanya musim ini. Pebalap 22 tahun asal Solo Jawa tengah itu tak lagi berambisi sekadar finis lima besar, tapi finis tiga besar dan tampil di pentas Formula 1 musim depan!
"Saya sudah belajar banyak selama empat tahun di GP2. Tentu saja saya berharap mimpi saya untuk tampil di Formula 1 bisa tercapai musim depan," kata Rio kepada Juara.net saat ditemui di Budapest, Hungaria.
Untuk melangkah ke level Formula 1, talenta saja tidak cukup. Rio butuh banyak dukungan dari sponsor karena biaya tampil di Formula 1 sangat besar.
Sebagai gambaran, seorang pebalap membutuhkan dana minimal sebesar 20 juta dolar atau sekitar 270 miliar rupiah permusim untuk operasional dan lainnya.
"Sebagai mantan pebalap dan wakil rakyat, saya siap menekan pemerintah agar membantu Rio. Ini adalah momentum emas. Kapan lagi ada pebalap Indonesia bisa tampil tampil di F1?" kata Moreno Soeprapto, yang datang ke Budapest untuk mendukung Rio.
Moreno melanjutkan, cita-cita Rio menuju Formula 1 tidak mungkin dicapai hanya dengan dukungan satu sponsor. Ia menilai bahwa angka 20 juta dolar bisa dipenuhi dengan mudah lewat urunan antara pihak pemerintah, BUMN, dan pihak-pihak swasta lainnya.
"Kita bisa meraup keuntungan lebih banyak dari 20 juta dolar jika Rio bisa tampil di Formula 1. Pemerintah juga bisa mulai berkomunikasi dengan produsen merek mobil untuk mendukung Rio supaya bisa tampil di Formula 1," ujar anggota Komisi X DPR RI itu.
Sejauh ini, manajemen Rio tengah bekerja keras mencari sponsor yang bersedia mendukung langkah Rio menuju Formula 1 musim depan. "Yang jelas kalau dengan dana sendiri tidak mungkin bisa mas," kata ibunda Rio, Indah Pennywati.