Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gairah sepakbola Indonesia ternyata masih ada. Gambaran itu terlihat dalam laga pembukaan turnamen sepak bola Sunrise of Java Cup 2015 antara Persewangi dan Indonesia All Star di Stadion Diponegoro, pada Kamis (30/7/2015) malam.
Dalam laga yang berakhir untuk kemenangan Indonesia All Star 1-0 itu, kedua tim mampu memuaskan sekitar 8000 penonton yang memadati stadion berkapasitas sepuluh ribu penonton tersebut.
Di awal laga kedua terlihat terlambat panas, maklum ini adalah turnamen pertama setelah kompetisi vakum akibat pembekukan PSSI tiga bulan lalu. Pemain Indonesia All Star yang dihuni sebagain besar timnas Indonesia U-23, langsung coba melakukan pressing kepada pemain Persewangi sudah melakukan antisipasi bermain tenang tanpa melakukan kesalahan di menit-menit awal.
Pada menit ke-66, Indonesia All Star sempat membuka peluang pertama melalui sundulan Fandi Eko Utomo ,tapi usahanya masih tipis di atas mistar. Empat menit kemudian, bintang timnas U 23 tersebut nyaris menjebol gawang Persewangi. Akan tetapi, kiper Nanda Pratama mampu memblok bola tendangan keras dari jarak enam meter.
Sebelum melepaskan tembakan, kerjasama antara Evan Dimas dengan Fandi Eko sempat memukau penonton. Apalagi setelah Evan melepaskan diri dari kawalan ketat dua pemain Persewangi di kotak penalti.
Persewangi sendiri bukan tanpa perlawanan. Meski berstatus tim Divisi Utama, beberapa kali mereka mampu menerobos pertahanan Indonesia All Star dengan mengandalkan mantan striker timnas Ferdinand Sinaga. Sayang, dukungan dua sayap kurang maksimal. Serangan lebih bertumpu pada dua gelandang Slamet Nur Cahyo dan Putut Waringin Jati.
Pada menit ke-28, aksi Slamet Nur Cahyo membuat penonton berdecak kagum. Pemain yang didatangkan dari Persebaya tersebut mampu melakukan aksi individu dari sayap kanan dan melewati tackling dua pemain Indonesia All Star. Sayang, umpan datar dimulut gawang terlalu jauh dari jangkuan Ferdinand Sinaga.
Keberanian Persewangi keluar menyerang harus dibayar mahal. Indonesia All Star akhirnya mampu membuka keunggulan 1-0 melalui gol indah Fandi Eko pada menit ke-39.
Pemain Persebaya itu melakukan tendangan membalik badan di luar kotak penalti. Meski tidak terlalu keras, tendangan tak terduga itu persis bersarang di tiang jauh tak bisa dijangkau kiper Nanda Pratama.
Asisten pelatih Indonesia All Star M Zein Alhadad mengakui jika Persewangi tampil baik sehingga cukup menyulitkan untuk mencetak gol lebih banyak, "Persewangi tampil penuh semangat. Yang penting tujuan kita menghibur penonton tercapai lewat aksi pemain. Pertandingan juga berjalan lancar, " ucapnya.
Sebenarnya, menurut pria yang akrab dipanggil Mamak ini, timnya bisa mencetak gol jika lebih tenang, "Mungkin karena lama tidak bertanding jadi tidak tenang. Banyak peluang yang sebenarnya bisa menjadi gol, " tuturnya.