Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Juara Piala Emas, Meksiko Membungkam Kritik Publik

By Indra Citra Sena - Selasa, 28 Juli 2015 | 18:45 WIB
Meksiko, mengukuhkan diri sebagai pengoleksi Piala Emas CONCACAF terbanyak sepanjang masa. (Don Emmert/AFP)

Badai kritik menerpa Meksiko hampir sepanjang penyelenggaraan Piala Emas CONCACAF 2015, mulai dari fase grup hingga semifinal. Hebatnya, tim berjulukan El Tri itu sanggup menjawabnya dengan menjuarai turnamen untuk kali ketujuh.

Sebelum meladeni Jamaika di partai final, Minggu (26/7), Meksiko direcoki masalah performa. Permainan pasukan Miguel Herrera dinilai tak mencerminkan kualitas sebagai salah satu tim kuat di kawasan Amerika Utara dan Kepulauan Karibia.

Meksiko memang sukses meraih kemenangan besar 6-0 di laga pembuka Grup C melawan Kuba. Akan tetapi, setelah itu mereka bermain imbang menghadapi dua tim yang terbilang memiliki kualitas setingkat di bawah, Guatemala (0-0) dan Trinidad-Tobago (4-4).

Memasuki fase gugur, permasalahan Meksiko bertambah dengan beredarnya stigma kesayangan wasit lantaran memperoleh tiga hadiah penalti secara beruntun.

Perinciannya, satu di perempat final kontra Kosta Rika (1-0) dan dua di semifinal versus Panama (2-1). Tiga penalti krusial itulah yang kemudian mengantarkan Meksiko lolos ke final Piala Emas 2015.

Di final, Meksiko ternyata mampu menghapus cap negatif tersebut lewat permainan menawan tanpa bantuan penalti dari wasit. El Tri menang 3-1 berkat sumbangsih gol Andres Guardado (31’), Jesus Corona (46’), dan Oribe Peralta (60’), sedangkan gol balasan Jamaika disarangkan Darren Mattocks (78’). 

“Kami mengontrol permainan dan mengambil keundtungan dari kesalahan lawan. Saya sungguh puas menyaksikan para pemain mengerahkan seluruh kemampuan demi memenangi trofi,” ujar Herrera seperti dilansir Soccerway.

Secara khusus, kemenangan di final mempertegas status Meksiko sebagai penghancur impian Jamaika menjuarai Piala Emas. Sebelumnya, El Tri juga pernah menekuk Jamaika di semifinal edisi 1993 (6-1) dan 1998 (1-0).