Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rencana besar Mahaka Sports untuk menggelar turnamen Piala Indonesia Satu belum mampu menarik perhatian semua klub peserta LSI. Selain klub-klub Papua, Semen Padang, juga belum berminat untuk bergabung. Manajemen Kabau Sirah hanya mau bertanding di kompetisi resmi PSSI yang diakui AFC dan FIFA.
Padahal, Piala Indonesia Satu sudah mengantungi izin PSSI dan tidak terkait dengan Tim Transisi seperti yang dikhawatirkan beberapa klub profesional di Tanah Air. Lagi pula, Mahaka Sports sebagai promotor turnamen tersebut menjanjikan hadiah pemenang yang sangat tinggi.
Tim juara akan mendapat hadiah sebesar Rp3 miliar, runner-up Rp2 miliar, peringkat ketiga Rp1 miliar dan peringkat keempat Rp500 juta. Selain itu, pada setiap babak, para peserta akan mendapatkan match fee yang jumlahnya mencapai puluhan hingga ratusan juta untuk satu pertandingan.
Sebaliknya manajemen SP memilih untuk memutus semua kontrak pelatih dan pemain sejak sepekan lalu. Padahal selama ini mereka adalah satu-satunya klub LSI yang belum melepas hubungan kerjasama dengan pelatih serta para pemain.
"Kontrak pemain sudah diputus. Tinggal SP yang belum memutus kontrak pemainnya. Semua klub lainnya sudah lama melepas pemain. Tetapi tim tidak dibubarkan. SPFC tetap ada dan menunggu perkembangan selanjutnya kisruh sepakbola Indonesia," ucap CEO SP, Daconi pekan lalu.
Sikap klub asal Bukit Indarung ini, menurut Daconi, adalah keputusan manajemen SP yang didukung oleh Komisaris PT Kabau Sirah Semen Padang. Hanya saja, informasi pemutusan kontrak pemain tak sejalan dengan harapan para pemain. Mereka mengaku mengetahui perihal pemutusan kontraknya melalui media.
Sampai beberapa hari setelah kabar itu mereka juga belum menerima pemberitahuan itu baik melalui telepon maupun email dan akun pribadi masing-masing.
Striker asal Bandung, Airlangga Sucipto mengaku belum menerima kabar dari pihak manajemen saat dikonfirmasi Senin (27/7/2015). Tetapi, ia sudah tahu melalui media online kalau kontrak semua pemain SP sudah diputus. " Saya baru tahu dari media. Tetapi secara resmi pihak manajemen belum memberi kabar dan kejelasan," kata Airlangga.
Hal senada juga disampaikan kapten tim Hengky Ardiles. Pemain lokal yang masih bertahan di klub asal Indarung itu mengakui baru tahu dari media. Namun, ia berjanji akan menghubungi pelatih Nilmaizar demi menanyakan hal itu. "Sampai sekarang saya masih di kampung. Karena belum ada kabar apapun dari manajemen, baik rencana untuk kembali berkumpul pada 27 Juli ini, maupun soal kontrak," terangnya.