Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tur Asia Madrid: Untung Secara Teknis dan Bisnis

By Rabu, 29 Juli 2015 | 21:30 WIB
David Beckham dkk. saat menyapa penggemar di Hong Kong pada 2003. (Getty Images)

Seiring kehadiran David Beckham dari Manchester United pada musim panas 2003, Real Madrid menyasar pasar Asia dengan cara mengadakan tur pramusim di Tiongkok, Hong Kong Jepang, dan Thailand.

Ditilik dari kacamata bisnis, langkah tersebut brilian lantaran Beckham punya basis fan sangat kuat di Asia. Kehadiran Beckham melengkapi jajaran bintang yang sudah lebih dulu bercokol di klub kebanggaan Ibu Kota Spanyol itu semodel Ronaldo Luis, Zinedine Zidane, dan Luis Figo.

Citra Madrid pun segera menguat di Benua Kuning dan berdampak kepada kian tebalnya dompet finansial mereka.
Pada 2005/06 Los Blancos (Si Putih) mengambil alih tempat Manchester United sebagai klub dengan pemasukan terbanyak di dunia.

“Dengan kedatangan Beckham plus pemain bintang yang sudah lebih dulu datang, jumlah orang yang menyaksikan sesi latihan kami naik 12 kali lipat,” tutur eks bek Madrid yang turut melakoni tur Asia pada 2003, Francisco Pavon.

Kendati demikian, tur ke Asia pada 2003, menghadirkan dampak negatif bagi performa Los Blancos di atas lapangan hijau. Madrid yang kala itu dipimpin oleh pelatih anyar, Carlos Queiroz, hanya finis di posisi keempat La Liga dan tersingkir di perempat final Liga Champion 2003/04.

Selepas Maret 2004, Madrid bak kehabisan bensin di La Liga. Mereka cuma menang lima kali dari 16 pertandingan! Queiroz hanya bertahan satu musim di kursi kepelatihan Madrid. Pada 24 Mei 2004, ia mendapatkan vonis pemecatan dari Presiden Los Blancos, Florentino Perez.

>>>Berikutnya