Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Martin Jol mengaku lebih baik mati ketimbang harus menjual Dimitar Berbatov ke Manchester United dua bulan lalu. Sebagai balasan, sang striker asal Bulgaria itu pun menyatakan akan menghormati kontraknya di Tottenham.
“Cukup rasanya saya kerepotan setelah melego Michael Carrick ke United. Kami telah belajar dari pengalaman transfer yang buruk itu,” papar Martin Jol seperti dikutip Shoot.
Seiring perjalanan waktu, ternyata komitmen Berbatov pun berubah. Pemain terbaik Premier League 2006/07 ini ngambek lantaran Senin (22/10) dicadangkan ketika Spurs melawan Newcastle.
“Berbatov baru melakukan pemanasan setelah pelatih menyuruhnya tiga kali. Ia keluar dari bangku cadangan dan berjongkok lama di garis pinggir lapangan, sungguh tidak profesional!” kata Tim Sherwood, eks gelandang Spurs yang turut mengamati dari dekat di St. James’ Park.
Selang dua hari kemudian, Guardian memuat berita bahwa pria berumur 26 tahun itu menampik tawaran kontrak baru yang diajukan Chairman Daniel Levy.
Kapten timnas Bulgaria tersebut meneken kontrak berjangka empat tahun ketika dibeli dari Leverkusen pada musim panas 2006. Berkat raihan bonus mencetak gol yang besar, pendapatan Berbatov musim lalu meningkat dua kali lipat menjadi 44 ribu pound (Rp 825 juta) per minggu. Wajar, ia kan mencetak total 23 gol.
Apakah kemarahannya pada Jol akan menggiring sang bintang ke arah Old Trafford kembali pada Januari nanti? Pastinya Red Devils sendiri pada Agustus lalu memang memilih antara Berbatov dan Carlos Tevez. Pilihan sudah diambil dan pelabuhan Berbatov bisa jadi bukan United lagi. Ayo, siapa yang mau beli pemain pemarah ini?
(Penulis: Darojatun)