Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
baru ini Enzo membuat bangga Diego Forlan.
Pesepakbola mana yang tak senang disebut sebagai duta terbaik mewakili negaranya di kancah internasional? Itulah predikat Forlan (28) di mata Enzo yang semasa bermain di era 1980-90 an dijuluki El Principe alias Sang Pangeran.
Performa Forlan di klub barunya, Atletico Madrid, hingga akhir Oktober ini menyenangkan Francescoli. Tapi, nilai plus itu tak hanya diberikan atas sikap di lapangan. Menurut Sang Pangeran, selain fantastis sebagai pemain, Forlan bersikap sangat profesional dan mencerminkan Uruguay.
Dengan kata lain, Forlan berhasil mengharumkan nama negaranya berkat sepak terjangnya sebagai pemain profesional.
Menurut idola Zinedine Zidane itu, Forlan bergabung bersama Atleti dengan kondisi prima dan kekuatan terbaik. Pelajaran yang diperoleh selama di Manchester United (2002-04) dan Villarreal (2004-07) akan sangat menguntungkan Atleti. “Forlan akan sukses besar di Atleti, yang saat ini memiliki tim hebat,” ujar Francescoli, kelahiran 12 November 1961.
Pujian Francescoli ada benarnya. Forlan, yang dibeli dari Villarreal sekitar 21 juta euro, telah menjelma bukan sekadar sebagai penyelesai serangan. Ia mau membantu rekannya, Kun Aguero, menemukan gaya terbaik. Tak mudah mengikis sikap egois seorang striker.
Tiga koleksi gol Forlan bukan berarti ia mandul, melainkan karena striker jebolan klub Independiente itu tak sungkan berfungsi sebagai pendamping sekaligus pembimbing Aguero, penyerang Argentina berusia 19 tahun.
(Penulis: Weshley Hutagalung)