Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seri balap MotoGP berlangsung tiap tahun. Seorang pebalap yang ikut bersaing di dalamnya harus punya modal fisik yang prima, tangguh, bisa berpikir cepat, tak kenal lelah, dan harus berani mengambil risiko.
Mungkin tak semua penggemar balap motor yang mengetahui pernak-pernik yang harus disiapkan seorang pebalap profesional. Banyak sekali elemen yang dibutuhkan bagi seorang pebalap agar bisa tampil kompetitif. Berikut ini 10 ada faktor penting bagi seorang pebalap MotoGP:
Para pebalap harus memiliki kemampuan korteks visual yang unggul, yaitu kemampuan yang bisa menafsirkan informasi seperti persepsi, gerak, dan jarak. Selain itu, bagian otak kecil pebalap sangat penting untuk menjalin koordinasi, selain menjaga keseimbangan dan presisi sepanjang balapan.
Hanya dalam sekejap mata, situasi di trek bisa berubah secara drastis. Karena itu, katup mata pebalap MotoGP harus bisa tetap terbuka dalam jangka waktu cukup lama. Bahkan, seorang para pebalap MotoGP konon bisa melakukan satu putaran penuh tanpa mengedip sekalipun.
Para pebalap sepeda motor dan mobil umumnya relatif pendek, jarang yang sampai di atas 180 cm. Berat badan mereka juga harus terjaga. Dani Pedrosa punya tinggi badan 160 cm dan berat 51 kg, Marc Marquez tingginya 168 cm dan berat badan 59 kg, walau ada juga pebalap tinggi seperti Loris Baz (192 cm), tapi pebalap yang terlalu tinggi pasti punya masalah dengan setelan motor balapnya.
Detak jantung manusia dalam kondisi normal adalah sekitar 70 detakan per menit, tetapi detak jantung pebalap MotoGP bisa mencapai 190 detak per menit ketika sedang melaju di trek. Valentino Rossi adalah salah satu pebalap yang jago mengontrol detak jantungnya (bermanfaat untuk menyimpan tenaga).
Para pebalap MotoGP bisa kehilangan hingga 2 kg cairan tubuh bila balapan berlangsung dalam cuaca terpanas. Dehidrasi bisa mengakibatkan pebalap kehilangan koordinasi dan repons terhadap situasi melamban. Karena itulah, mereka butuh sistem ventilasi yang didesain khusus pada helm dan jaket untuk membatasi penguapan cairan tubuh. Pebalap membawa air minum dalam bajunya, yang disambungkan ke helm.
Baju balap MotoGP terbuat dari bahan kanguru sebab ringan, fleksibel, dan lebih kuat ketimbang dari bahan kulit sapi. Beberapa bagiannya termasuk sistem pendingin untuk mengatur suhu tubuh dan kantung udara.
Jumlah insiden dalam balapan MotoGP bisa mencapai 500 kali setahun. Cedera yang paling sering adalah tulang selangka patah atau bergeser.
Pebalap F1 bisa duduk dalam mobilnya, tapi bagi seorang pebalap MotoGP, sepeda motor adalah bagian dari tubuh yang harus dia kendalikan. Tiap gerakan kecil pengendaranya bisa mengubah laju atau arah sepeda motor.