Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
jaga menghadapi situasi terburuk, yakni letusan dari gunung dengan tinggi 1.731 meter itu.
Mereka kian dihantui ketakutan karena kondisi Kelud selalu berubah-ubah setiap saat. Padahal, menurut petugas posko di Kelud, seharusnya gunung itu sudah meletus. Kabar letusan Kelud akan lebih dahsyat dibanding tahun 1990 pun makin membuat publik ekstra waspada.
Jika Gunung Kelud benar-benar memuntahkan isi perut bumi, putaran kompetisi 2007 akan terimbas, terutama partai-partai yang bakal dilakoni Persik di Stadion Brawijaya. Maklum, sebagai daerah yang selalu jadi pelanggan ‘amukan’ Kelud, Kediri akan mendapat bagian semburan abu atau pasir.
“Kelud sulit diprediksi. Kalau letusan seperti tahun 1990, Kediri akan ditutupi pasir cukup tebal. Ini akan mengganggu kelangsungan liga. Jika letusan itu terjadi, kami akan rapat dengan manajemen untuk memutuskan nasib Persik di sisa musim ini. Bisa juga kami anggap ini force majeur,” tutur Barnadi, Sekum Persik yang telah tiga kali menjadi saksi mata amukan Gunung Kelud pada 1951, 1966, dan 1990.
Situasi force majeur itu pernah dialami tim-tim asal Yogyakarta seperti Persiba Bantul, PSIM, dan PSS Sleman, yang musim lalu mundur dari kompetisi akibat gempa hebat yang melanda daerah itu.
Tak hanya manajemen yang resah. Pemain pun dihinggapi rasa waswas jika Kelud meletus. Alhasil konsentrasi pemain saat ini juga agak terganggu. “Kerabat saya memang di Malang. Tapi, jika Kediri terimbas letusan, kami juga harus mengungsi. Tentu saja jalur Kediri-Malang akan tertutup debu dan pasir yang membuat kami sulit bepergian,” ucap Harianto, kapten tim.
Bahkan striker mungil Persik asal Blitar, Berta Yuwana Putra, jauh-jauh hari telah mengungsikan istri dan dua anaknya ke rumah mertuanya di Malang. Gelandang Jefri Dwi Hadi, yang juga asli Blitar, lebih mengkhawatirkan orangtua dan saudaranya yang bermukim di sana. “Semoga letusan Kelud tidak dahsyat sehingga tidak timbul banyak korban,” kata Jefri.
Ancaman Gunung Kelud pun tak hanya membuat Persik khawatir. Tim tamu seperti Persib juga mengalami hal sama. Mereka tidak ingin saat berada di Kediri gunung tersebut meletus. “Berdasarkan informasi dari pihak panpel Persik, untuk sementara situasi di Kediri aman-aman saja karena gunung Kelud terletak sekitar 60 km dari kota Kediri,” kata Edi Djukardi, sekretaris tim Persib.
Kekhawatiran tim Persib beralasan. Pasalnya orang Bandung punya pengalaman buruk ketika Gunung Galunggung di Tasikmalaya meletus, abunya sampai ke Kota Kembang yang berjarak lebih dari 60 km.
“Kami berharap tak terjadi sesuatu di Gunung Kelud saat kami di Kediri karena meski jaraknya cukup jauh jika meletus dampaknya akan terasa ke Kediri,” sebut bek Persib, Erik Setiawan.
(Penulis: Gatot Susetyo/Budi Kresnadi)