Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Inter Milan, Sang Juara Sejati

By Caesar Sardi - Kamis, 9 Juli 2015 | 16:25 WIB
Inter, sekali kalah dalam 37 laga Serie A 2007. (New Press/Getty Images)

Banyak yang berkata Inter meraih scudetto 2006/07 karena Juventus di Serie B dan Milan memulai kompetisi dengan poin minus. Namun, dalam lima bulan awal musim 2007/08, Inter menunjukkan mereka juara sejati.

Dalam 37 pertandingan Serie A sepanjang 2007, 20 pada musim 2006/07 dan 17 musim ini, I Nerazzurri hanya kalah satu kali. Kekalahan tunggal pasukan Roberto Mancini terjadi di rumah sendiri, Giuseppe Meazza, pada bulan April dari Roma dengan skor 1-3.

Selain satu kekalahan, hasil Inter di Serie A sepanjang tahun ini adalah 28 kali menang dan delapan kali seri. La Beneamata mencetak 79 gol dan kemasukan 28. Pencapaian poin Nerazzurri 92. Jumlah itu jauh di atas klub lain. Tim terdekat, Roma, meraih 70 poin.

Di antara 28 kemenangan Inter, dua diraih atas rival satu kota, Milan, dengan skor sama 2-1. Satu kemenangan dicatat atas Roma 4-1 di Olimpico. Melawan Juventus di Torino laga berakhir 1-1. Hasil-hasil tersebut sekali lagi menunjukkan kapasitas Inter sebagai juara sejati.

Musim ini, saat ada Juventus dan pesaing lain memulai start tanpa poin minus, La Beneamata tetap sulit ditandingi. Javier Zanetti dkk. menutup 2007 dengan meraih gelar juara musim dingin. Inter di puncak klasemen unggul tujuh poin atas pesaing terdekat, Roma.

Tahun Rekor

Inter meraih rataan poin 2,48 per pertandingan. Tidak ada klub yang memiliki pencapaian setinggi itu dalam satu tahun sejak Serie A menerapkan sistem tiga poin untuk setiap kemenangan. Situs resmi Nerazzurri pun menulis: “Inter in 2007: a record year”.

Rekor lain yang dibuat Inter tahun ini adalah kemenangan beruntun di Serie A dalam satu musim. Musim lalu, Zanetti dkk. selalu menang dalam 17 pertandingan. Rekor sebelumnya dipegang Roma, yang dicetak pada musim 2005/06, yakni 11 laga.

Meraih scudetto pertama sejak 1989—tanpa bantuan keputusan pengadilan kasus calciopoli seperti gelar pada musim 2005/06—, mencetak rekor kemenangan beruntun, juara musim dingin, dan selalu mengalahkan Milan. Dengan prestasi seperti itu, 2007 memang pantas disebut sebagai tahun milik Inter.

“Sangat menyenangkan mengakhiri tahun yang hebat ini dengan cara terbaik,” ujar gelandang Esteban Cambiasso setelah kemenangan 2-1 atas Milan pada Minggu lalu seperti dikutip situs Inter.it.

(Penulis: Riemantono)