Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sterling Pergi, Sinyal Tak Bagus bagi Liverpool

By Aloysius Gonsaga - Jumat, 17 Juli 2015 | 01:59 WIB
Raheem Sterling diperkenalkan sebagai pemain baru Manchester City (DOK MIRROR)

Mantan gelandang Liverpool Patrik Berger mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kebijakan transfer Liverpool soal Raheem Sterling. Menurutnya, penjualan pemain berusia 20 tahun itu ke Manchester City memberikan sinyal yang kurang bagus bagi mantan klubnya tersebut.

Sterling menjadi penjualan besar kedua yang dilakukan Liverpool karena bisa meraup 49 juta poundsterling (sekitar Rp 727 miliar). Sebelumnya, The Merseyside mampu meraup keuntungan ketika melego striker Luis Suarez ke Barcelona dengan harga 75 juta poundsterling pada musim panas tahun lalu.

Namun bagi Berger, yang tampil 196 kali bersama The Reds dari 1996 hingga 2003, penjualan Sterling menambah reputasi buruk klub itu dalam hal penjualan pemain. Pasalnya, The Reds kembali kehilangan pemain bagus di tengah upaya mereka kembali menjadi klub elite Eropa.

Sebenarnya, Liverpool sudah berusaha menahan Sterling dengan iming-iming gaji besar karena pemain lincah berusia 20 tahun tersebut akan mendapat bayaran 100.000 poundsterling (sekitar Rp 2,085 miliar) per pekan. Tetapi Sterling tak mau menerimanya karena memilih bergabung dengan City.

"Saya pikir bahkan 30 juta poundsterling pun sudah sangat bagus, sehingga menjualnya hampir 50 juta pounsterling adalah harga yang luar biasa dan saya kira ini adalah bisnis yang bagus bagi Liverpool," ujar Berger, yang juga pernah bermain untuk Borussia Dortmund dan Sparta Prague setelah tujuh tahun membela Liverpool.

Berger mengkhawatirkan dampak negatif kepindahan pemain-pemain bagus seperti Sterling dan Suarez bagi klub yang bermarkas di Anfield.

"Dalam beberapa tahun terakhir, mereka menjual pemain-pemain terbaiknya yang adalah bukan pertanda bagus bagi penggemar atau klub," tambah pria berusia 41 tahun ini, seperti dikutip dari Sky Sports.

"Jika anda ingin menarik pemain ke Liverpool, mereka bisa melihat siapa yang dibeli dan dijual dalam beberapa tahun terakhir dan mereka menjual para pemain terbaik. Ini bukan pertanda bagus."

Karena itu, Berger mengingatkan manajer Brendan Rodgers agar menggunakan uang secara bijaksana selama bursa transfer. Menurut Berger, kini saatnya Liverpool mengakhiri penantian selama tiga tahun meraih sebuah trofi.

"Tahun lalu, mereka menghabiskan 100 juta poundsterling dan berada di papan tengah tabel," ujar Berger.

"Di Liverpool, sebagai seorang manajer, anda harus memenangi trofi dan dia tak mendapatkan apa pun dalam tiga tahun. Pertandingan awal musim yang akan dilakoni, kandang dan tandang, agak sulit, sehingga tergantung bagaimana mereka memulai musim."