Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manchester United segera mendapatkan rekrutan kedua di bursa transfer musim panas 2015. United dikabarkan telah mencapai kata sepakat dengan Torino soal transfer Darmian.
Apa yang menyebabkan Manajer Setan Merah, Louis van Gaal, tertarik meminang pemain berumur 25 tahun itu? Setidaknya ada dua hal dalam diri Darmian yang bikin Van Gaal kepincut.
Pertama, Darmian merupakan pemain serbabisa. Van Gaal selalu menyukai pemain yang bisa beraksi di banyak posisi. Posisi favorit Darmian adalah bek kanan. Namun, ia dapat beroperasi sebagai bek sayap, bek tengah, dan gelandang bertahan.
Kebisaan Darmian bermain di berbagai peran tak lepas dari strategi Torino dan timnas Italia. Di Torino, Darmian ditempatkan sebagai bek sayap karena tim tersebut bermain dengan pola 3-5-2. Formasi yang sama juga menjadi andalan pelatih timnas Italia, Antonio Conte, sehingga Darmian tetap dipercaya sebagai gelandang kiri.
Namun, ia berperan sebagai bek kanan di Piala Dunia 2014 lantaran pelatih Italia saat itu, Cesare Prandelli, menggunakan skema empat bek. Hal ini mirip dengan Van Gaal yang sepanjang 2014-2015 menggunakan dua skema di United yaitu pola tiga dan empat bek.
Alasan kedua adalah tinggi badan. Darmian berpostur 1,82 meter. Van Gaal ingin memiliki bek tinggi demi bisa memenangi bola-bola atas saat lawan mengeksekusi tendangan bebas atau sepak pojok. Kebobolan dari bola mati adalah penyakit United musim lalu.
Bek kanan United di 2014-2015, Antonio Valencia dan Rafael, punya postur lebih pendek dari Darmian. Valencia bertinggi badan 1,80 meter, sementara Rafael 1,73 meter.
"Sangat sulit bagi kami mengatasi situasi bola mati karena tinggi badan para pemain. Mungkin Anda dapat menyarankan saya untuk membeli pemain jangkung," kata Van Gaal pada November 2014.