Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dugaan banyaknya praktek suap di FIFA membuat bada tertinggi sepak bola dunia itu kini kesulitan mencari sponsor-sponsor anyar untuk ajang Piala Dunia.
FIFA menargetkan pendapatan sekitar 3,9 miliar poundsterling dari turnamen Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun, hingga saat ini mereka belum bisa mendatangkan satu sponsor pun sejak berakhirnya gelaran Piala Dunia 2014 lalu di Brasil.
“Situasi yang kami jalani jelas tidak membantu finalisasi perjanjian-perjanjian finansial baru. Itu fakta,” jelas sekretaris jenderal FIFA, Jerome Valcke yang dilansir dari Toronto Sun, setelah drawing Kualifikasi Piala Dunia 2018.
“Saya yakin tidak akan ada pengumuman besar sampai pemilihan presiden FIFA pada 26 Februari. Setidaknya, saat ini sedang ada dua perusahaan besar yang sedang bernegosiasi,” lanjut Valcke.
FIFA semakin frustasi ketika badan investivigasi Amerika Serika dan Swiss meluncurkan kasus dugaan suap dan pencucian uang. Dugaan tersebut bahkan sudah terungkap dan ini yang membuat sponsor-sponsor loyal FIFA meninjau ulang perjanjian mereka.
Dua sponsor besar seperti Dubai Emirates dan Sony adalah contoh mitra komersial FIFA yang tidak memperpanjang hubungan kerja sejak tahu lalu. Sementara, Coca-Cola dan McDonalds, yang telah lama bergandeng tangan dengan mereka, bersuara lantang dalam mengkritik hierarki FIFA.
Sejauh ini, hanya tujuh dari 14 posisi di dua kategori sponsor teratas FIFA terisi. Plus, tak ada satu pun dari 20 slot di dalam kategori regional yang baru diciptakan untuk meningkatkan pendapatan selama siklus 2010-14 terisi juga.