Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Bartomeu sepenuhnya berada di bawah kekuasaan perusahaan Qatar dan akan menghancurkan La Masia”.
Pernyataan yang terkesan tendensius tersebut keluar dari mulut eks Presiden Barcelona periode 2003-2010, Joan Laporta, beberapa saat setelah Josep Maria Bartomeu terpilih sebagai Presiden baru pada Sabtu (18/7).
Laporta menganggap Barcelona bakal kehilangan identitas yang sudah melekat selama ini, yaitu mengandalkan pemain-pemain jebolan akademi klub alias La Masia. Bartomeu dipercaya lebih mengutamakan belanja pemain bintang di bursa transfer.
Bagi sebagian kalangan, perkataan Laporta barangkali dinilai sebagai ekspresi kekecewaan karena ia kalah dari Bartomeu dalam pemilihan presiden Barcelona periode 2015-2021. Akan tetapi, situasi terkini nyatanya mendukung ocehan sang mantan presiden.
Stok jebolan La Masia di skuat utama Barcelona kian menipis seiring kepergian Gerard Deulofeu ke Everton dan Martin Montoya ke Internazionale. Belum lagi isu transfer Pedro Rodriguez ke Manchester United atau Chelsea serta Sergi Samper yang diminati Arsenal.
Mengacu pada rekan jejak Bartomeu sebagai petinggi Barcelona, yakni sejak ia menjabat Wakil Presiden (2010-2014) hingga Presiden (2014-sekarang), terdapat 13 jebolan La Masia yang terpinggirkan lalu terpaksa menerima pinangan klub lain.
Memiliki latar belakang pengusaha, Bartomeu tentu lebih mengedepankan kekuatan uang demi merengkuh prestasi secara instan. Karena itulah ia memilih mendatangkan pemain bintang yang kemudian menghambat perkembangan karier jebolan La Masia.
Contoh terbaru, Bartomeu lebih suka memboyong Arda Turan dari Atletico Madrid dibandingkan memberi kesempatan kepada para gelandang muda seperti Sergi Roberto, Sergi Samper, Rafinha, atau menarik Denis Suarez yang tengah menjalani masa pinjaman di Sevilla.