Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Om Ben dari Penjara Narkoba dan Sepak Bola

By Verdi Hendrawan - Kamis, 23 Juli 2015 | 00:28 WIB
Benyamin Leo Betty (baju putih), didampingi petugas penjaga tahanan narkoba Polda Metro Jaya. (Herka Yanis Pangaribowo/BOLA)

21, AKP Benyamin Leo Betty (51), di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya berukuran 3x2 meter. Sebuah televisi layar datar berukuran 22 inci setia menemani dengan tayangan sepak bola.

Waktu siang hari selalu ditunggu-tunggu oleh Om Ben, panggilan akrabnya. Saat jam istirahat, ia menyalakan laptop lalu membuka Youtube. Om Ben sedang gemar-gemarnya menonton video teknik sepak bola yang diperagakan bintang-bintang sepak bola dunia.

“Kalau dibuat sebuah kalimat, saya adalah polisi yang kini bertugas menjaga tahanan, tapi sepak bola tetap di hati,” ujar Om Ben saat ditemui Harian BOLA pada Senin (6/7).

Di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, jabatannya saat ini adalah kepala seksi pengamanan barang bukti. Sebelumnya ia ditempatkan di Subdirektorat Perawatan Tahanan.

Meski memilih mengutamakan profesi sebagai polisi, Om Ben tak bisa meninggalkan sepak bola. Belum lama ini, ia mengawal Tim Liga Kompas Gramedia di Gothia Cup 2015 mendampingi Indriyanto Nugroho.

Galatama

Om Ben mengawali karier sebagai pemain di klub Perkesa 78 pada kompetisi Galatama mulai 1983-1985. Sebelumnya, ia berguru di Diklat Ragunan pada 1980. Ia seangkatan dengan Eduard Tjong, Yusuf Bachtiar, dan Suharno.

Lalu, bagaimana cerita Om Ben banting setir menjadi polisi? “Jujur saja, saya menginginkan pekerjaan tetap. Saya nekat mendaftar sekolah polisi pada 1985 di Lombok,” katanya.

Setelah menempuh pendidikan lanjutan di Singaraja, Bali, Om Ben menjadi rebutan Polda karena memiliki kemampuan di sepak bola.

“Dulu, ada empat Polda yang berebut. Ada Polda Bali-Lombok-Timor, Polda Jatim, dan Polda Metro Jaya. Saya akhirnya memilih Polda Metro Jaya,” ucapnya.