Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Apa Kata Xavi tentang Casillas?

By Firzie A. Idris - Selasa, 14 Juli 2015 | 14:38 WIB
Gelandang Spanyol, Xavi Hernandez, dan kiper Iker Casillas hadir dalam konferensi pers di Fonte Nova Arena, Salvador, jelang laga melawan Belanda pada lanjutan pertandingan Grup B Piala Dunia 2014, 12 Juni 2014. (LLUIS GENE/GETTY IMAGES)

Legenda Barcelona dan tim nasional Spanyol, Xavi Hernandez, memang sudah berada di klub barunya, Al Sadd. Namun, dia tetap mengingat sahabatnya, Iker Casillas, yang baru saja memutuskan hengkang dari Real Madrid menuju Porto pada Minggu (12/7/2015).

Seperti dilansir Marca, Xavi pun menceritakan sosok San Iker, berikut ini.

"Kali pertama kami bermaim untuk Spanyol sebelum Piala Dunia U-17 dan tidak pernah terpisahkan setelahnya. Saya benar-benar menyukai Iker dan sungguh percaya bahwa kami memiliki persahabatan yang baik.

Kami menghabiskan tahun demi tahun bersama-sama dan mengalami banyak hal, baik buruk maupun baik, yang membuat kami menjadi lebih dekat. Plus, dia adalah orang yang sulit untuk tidak disukai. Dia selalu bercanda, ceria, tulus, dan sangat, sangat kompetitif.

Saya salut dengan energinya yang tak pernah habis dan kasih sayangnya. Dia bisa bercanda atau mengolok-olokmu, tetapi dia selalu melakukannya dengan hormat. Dia selalu menggunakan akal sehat. Dia sangat praktis, tidak memikirkan suatu hal dengan berlebihan.

Misalnya, ketika masalah muncul antara Real Madrid dan Barcelona, dan kami menyadari bahwa itu mungkin akan memanas, dia menelepon saya dan berkata, 'Kita harus memperbaiki ini. Kita telah mengalami begitu banyak hal untuk menjadi seperti sekarang, dan kita tidak bisa membiarkan itu semua sia-sia karena apa yang terjadi.'

Jika Iker tidak campur tangan, saya benar-benar tidak tahu bagaimana segala sesuatu akan berubah. Dia adalah tipe orang yang ingin menyatukan semuanya dan menambahkan nilai ke dalam sebuah kelompok. Kepemimpinannya alami, tidak dipaksa."

Xavi dan Casillas merupakan pilar berharga La Furia Roja. Sebagai dirigen lapangan tengah dan komandan di bawah mistar gawang, keduanya mampu menularkan mental bertanding hebat kepada rekan-rekan mereka. Mahkota Euro (2008 dan 2012) serta Piala Dunia (2010) menjadi segelintir prestasi dalam karier gemilang mereka.