Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sebelum ke Madrid, Danilo Dibujuk Neymar ke Barca

By Theresia Simanjuntak - Kamis, 2 Juli 2015 | 15:08 WIB
Danilo (Marca)

Pada akhir Maret 2015, Real Madrid mengumumkan bahwa bek kanan Porto, Danilo, adalah rekrutan pertama El Real di bursa transfer 2015.

Mengabaikan godaan Barcelona, pria asal Brasil itu setuju ke Madrid dengan ikatan kontrak sampai pertengahan 2021 dan nilai transfer 31,5 juta euro (hampir 467,6 miliar rupiah).

Melihat tanggal jadi transfer, Danilo secara teknis adalah incaran Carlo Ancelotti karena pada saat itu Madrid masih diasuh Ancelotti.

Namun, Danilo tidak akan dilatih Ancelotti gara-gara Madrid mempekerjakan Rafael Benitez sebagai pelatih untuk musim baru.

Kepada Marca, Danilo mengisahkan proses transfer dan godaan dari rekan senegaranya, Neymar, yang menginginkan ia ke Barca.

Dalam beberapa hari, Anda akan diperkenalkan di Santiago Bernabeu sebagai pemain baru Madrid. Bagaimana perasaan Anda?
Perkenalan tersebut akan menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi saya. Mimpi saya terealisasikan. Hanya sedikit orang Brasil yang dapat bermain bagi klub sebesar Madrid.

Ceritakan ketika Anda mengetahui Madrid menginginkan Anda?
Saya membaca spekulasi tersebut sudah lama. Namun, saya baru benar-benar mendengar ketertarikan Madrid pada Desember saat agen saya berada di Porto untuk membicarakan kontrak baru.
Saya sangat senang sekaligus bangga saat Madrid menghubungi saya. Bermain untuk Madrid berarti Anda harus menjadi pemain terbaik.

Anda juga didekati beberapa klub besar seperti Bayern Muenchen dan Barcelona.
Ya, Neymar pernah menghubungi saya dan membicarakan tentang kemungkinan saya bermain untuk Barcelona. Namun, hal itu hanya obrolan sambil lalu.
Bagaimanapun, menentukan klub adalah keputusan pribadi. Neymar menghormati saya. Kami berteman sangat baik.

Mengapa Anda menolak Barcelona?
Bagi saya, Real Madrid adalah salah satu klub pertama yang saya ketahui sejak lama walau mungkin pada saat ini Barcelona lebih baik dari Madrid.
Tidak perlu alasan yang berbelit. Saya tidak peduli sisi ekonomi atau lainnya karena saya selalu ingin bermain untuk Madrid sejak kecil.
Saya selalu menyukai mereka, seragam Madrid, dan para pemainnya.