Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Persib, Umuh Muchtar, memberikan “bekal Lebaran” bagi para pemain yang mudik ke kampung halaman.
Di tengah kondisi sepak bola nasional yang masih belum jelas, khususnya menjelang Hari Raya Lebaran, Manajer Persib, Umuh Muchtar, terus memperhatikan para pemainnya. Ia kembali menggelar acara buka puasa bersama para pemain di Bandung, Selasa (14/7). Dalam acara tersebut, ia juga melepas para pemain Persib yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman.
Selain itu, Umuh juga membagikan “bekal Lebaran” kepada para pemain. “Saya sengaja kumpulkan pemain yang masih ada di Bandung untuk buka bersama sekalian saya kasih bekal kepada mereka untuk Lebaran, yang tidak hadir saya transfer,” ucap Umuh.
Sang manajer mengaku tak punya rencana pulang kampung saat Lebaran nanti.
“Setiap Lebaran saya tidak pernah ke manamana. Saya lahir dan besar di Gg. Desa, sampai punya cucu pun tetap di Gg. Desa. Paling anak-anak dan cucu termasuk saudara yang kumpul bersama di rumah saya,” jelas Umuh.
Pulang ke Manado
Gelombang arus mudik para pemain Persib juga terus berlangsung. Salah satunya adalah Firman Utina, yang tahun ini memutuskan berlebaran di kampung halamannya, Manado. “Alhamdulillah sudah dapat tiket pesawat untuk pulang kampung besok (hari ini). Saya berangkat dari Bandung dan langsung menuju Manado,” ujar Firman.
Gelandang pengatur serangan Persib tersebut mengaku rindu dengan beragam ritual Lebaran ala kampung halamannya. “Dulu saya suka takbir keliling menyambut Lebaran sama teman-teman di Manado. Itu momen yang paling tak bisa saya lupakan,” ujar Firman.
Gelandang Persib lainnya, Dedi Kusnandar, bakal mudik tak terlalu jauh dari Bandung. “Soalnya keluarga semua ada di Jatinangor. Kami biasanya kumpul di rumah nenek terus nyekar ke makam dan pulangnya makan besar sama-sama,” ujar pemain yang biasa disapa Dado ini.
Menurut Dedi, salah satu ritual unik keluarga besarnya di Hari Raya Lebaran adalah menggelar pertandingan bola hiburan dengan anggota keluarga besarnya.
“Tidak semua anggota keluarga besar bisa main bola. Tapi, di situlah justru letak fun-nya. Intinya juga untuk silaturahmi,” ujar Dedi.