Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JAKARTA, JUARA.net Dimenangkannya gugatan PSSI terhadap SK Sanksi Administrasi yang dikeluarkan Menpora Imam Nahrawi ditanggapi positif oleh pelaku sepak bola Tanah Air. Namun, mereka khawatir jika putusan akhir PTUN itu bukan ujung dari kekisruhan selama ini. Kemenpora diberitakan siap mengajukan banding.
Rahmad Darmawan (Pelatih Persija)
“Seharusnya hasil PTUN langsung dipatuhi oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenpora. Jika kembali diperpanjang dengan banding, kasihan pemain, pelatih, dan klub yang menjadi korban. Cepatlah sudahi kekisruhan ini, kami sudah lelah.” (kuh)
Fachri Husaini (Pelatih Timnas U-16 dan U-19)
“Jika sampai mengajukan banding, memang tidak ada niat baik dari Kemenpora.
Lebih baik tidak ada pengajuan banding dan saling menggugat lagi agar masalah cepat selesai. Semoga kedua belah pihak bisa duduk bersama.” (kuh)
Benny van Breukelen (Mantan pelatih kiper timnas U-23)
“Keputusan dari PTUN menjadikan Menpora harus mencabut pembekuan PSSI. Bila Menpora patuh pada hukum, ia harus mencabut pembekuan itu. Keputusan PTUN juga menjadi momen yang tepat untuk rekonsiliasi. Bila Menpora mengajukan banding, saya tidak tahu bagaimana kelanjutannya.” (gon)
Nova Arianto (Bek Persipasi Bandung Raya)
“Apa pun keputusannya, itulah yang terbaik bagi sepak bola nasional. Tidak ada masalah bagi siapa pun, yang penting harus ada sinergi antara PSSI dan Menpora demi sepak bola yang lebih baik.” (gon)
Suharno (Pelatih Arema)
“Kita lihat saja nanti, yang penting kompetisi cepat diputar. Selama tiga bulan ini, pemilik klub, pelatih, dan pemain sangat menderita. Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, Allah SWT sudah membukakan jalan agar jangan sampai terjadi lagi kekisruhan sepak bola kita seperti sekarang.” (iwn)
Cristian Gonzales (Striker Arema)
“Kalau memang benar SK pembekuan PSSI salah, alhamdulillah. Tapi, di Indonesia apa pun bisa terjadi, maka kita harus sabar. Nanti, kalau memang benar PSSI menang, kami semua senang.” (iwn)
Sudarmaji (Media Officer Arema)
“Sekarang kita tinggal mendorong agar semua pihak mematuhi keputusan hukum.
Ke depan, semoga semuanya kembali normal. Saat ini momentum bagus untuk mengakhiri konflik dan sekarang fokus untuk pembenahan sepak bola kita agar lebih baik dan berprestasi.” (iwn)
Didik Ludianto (Asisten pelatih Persela)
“Tentu hal ini kabar yang bagus buat tim yang bernaung di PSSI. Namun, terlepas dari itu hal yang terpenting bukanlah siapa yang menang dan kalah. PSSI juga harus memulai lembaran baru dengan menjalin kerja sama yang bagus dengan pemerintah, dalam hal ini Menpora, demi tata kelola sepak bola yang lebih baik.” (lul)
Rahmad Sumanjaya (Sekretaris Persebaya)
“Kemenangan gugatan PSSI atas Kementerian Pemuda dan Olah Raga di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) adalah bukti bahwa SK pembekuan PSSI oleh Kemenpora adalah produk melanggar hukum.” (riz)
Sumirlan (Direktur Teknik PSM)
“Sejak awal, PSM yakin PTUN akan mengabulkan gugatan PSSI. Sebaiknya, Menpora segera melaksanakan keputusan PTUN dengan mencabut SK Pembekuan PSSI. Sebenarnya bukan soal kalah atau menang, fakta yang ada saat ini SK itu membuat ribuan pelaku sepak bola kehilangan pekerjaan tanpa ada solusi kongkret dan cepat dari pemerintah, dalam hal ini Menpora Imam Nahrawi.” (asa)
Syamsul Chaeruddin (Kapten PSM)
“Sebagai pemain, saya hanya berharap kompetisi bisa bergulir kembali. Semoga dengan adanya keputusan PTUN, kisruh sepak bola cepat selesai dan kami bisa bermain lagi pada kompetisi resmi.” (asa)
Umuh Muchtar (Manajer Persib)
“Kita lihat saja situasinya. Yang pasti, pemain Persib siap bermain kapan pun. Kami hanya menunggu instruksi dari manajemen. Pokoknya, mau PSSI atau Menpora yang mengadakan turnamen bagi Persib tidak masalah. Insya Allah pemain yang ada sudah siap tampil,” (esn)