Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Periode Kelam Persib dan Persis

By Caesar Sardi - Jumat, 3 Juli 2015 | 16:41 WIB
Ilustrasi. (Dok. BOLA)

Akhir pekan lalu menjadi periode kelam bagi sejumlah tim. Mimpi menembus babak 8 besar atau zona Liga Super gagal terwujud karena hasil buruk.

Nasib juara paruh pertama Wilayah Satu Liga Djarum 2007, Persib, paling parah. Maung Bandung, yang wajib menang melawan tuan rumah Pelita Jaya demi menjaga peluang menuju fase 8 besar, malah keok 0-2 di Stadion Krakatau Steel, Cilegon.

Mengantongi 48 poin, Persib, yang menyisakan dua laga, tak mungkin bisa menyalip peringkat empat, Persik, yang sudah mengoleksi 56 angka! Kegagalan ini terasa pahit sebab di awal musim Persib ditargetkan juara dengan bekal dana APBD Rp 22,5 miliar.

“Saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua warga Bandung atas kegagalan ini. Tapi, saya salut kepada anak-anak yang telah berjuang sekuat tenaga walau hasilnya tak sesuai dengan harapan,” kata manajer Persib, Yossi Irianto.

Konflik internal menjadi biang keladi merosotnya penampilan Persib, mulai dari pergantian pelatih Arcan Iurie di tengah jalan hingga kaburnya striker asing Christian Bekamenga.

Kekecewaan juga dirasakan publik Solo. Persis gagal masuk zona Liga Super. Hasil laga kandang terakhir Rudi Widodo dkk., Sabtu (22/12), amat menyedihkan. Gol tunggal striker Persipura, Ernest Jeremiah, di ujung laga membungkam seisi Stadion Manahan, Solo.

Kans Persis tertutup karena di saat bersamaan Persijap, pesaing terdekat guna memperebutkan peringkat sembilan, justru unggul 1-0 atas Persiwa.

Greg Menanduk

Dengan koleksi 48 angka Persijap menyalip peringkat sembilan Wilayah Dua, Persibom, yang mengantungi 46 poin. Namun, posisi Persijap belum aman. Mereka harus mengeruk dua poin di dua duel tandang menghadapi Persiter dan Persmin.

Sementara itu Persibom jika mau menyalip di tikungan harus memenangi duel penutup di kandang Persiwa. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin, mumpung ada peluang meskipun berat,” ucap Kasiadi, kapten Persijap.

“Sangat menyakitkan, pintu Liga Super akhirnya tertutup,” kata Abraham E.W.T., sekretaris manajer Persis.

Kekecewaan Persis makin bertambah dengan diusirnya bomber andalan, Greg Nwokolo. Pemain asal Nigeria itu menanduk asisten wasit II, Sunaryanto (Kediri).

“Tak seharusnya Greg begitu sebab tenaganya sangat kami butuhkan. Kami akan tegur dia,” sebut Eduard Tjong, pelatih Persis. Bisa jadi itu pun belum cukup. Sanksi dari Komisi Disiplin bisa pula ia terima.

(Penulis: Ario Yosia/Budi Kresnadi/Aning Jati/Indra Ita)