Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
kata kasar saat timnya menghadapi Bolton pada 24 November. Ferguson, yang tidak datang ke pemeriksaan, juga dijatuhi denda 5.000 pound atau sekitar 94 juta rupiah.
The Scot tidak boleh ada di dugout saat pertandingan tandang melawan West Ham pada 29 Desember dan laga tahun Baru pada 1 Januari ketika menjamu Birmingham. Bos United diusir Clattenburg di Reebok Stadium, di mana United kalah 0-1.
Sir Alex mengakui setelah pertandingan sempat menemui wasit untuk mengatakan pendapatnya bahwa wasit bertindak buruk. “Sebagian wasit tidak menyukainya. Mereka tidak suka fakta. Saya hanya mengatakan seberapa buruk apa yang dilakukannya di babak pertama.”
Ferguson merasa terganggu karena kurangnya proteksi wasit terhadap para pemainnya atas taktik skuad Gary Megson yang disebutnya over-aggressive. Satu tekel oleh Kevin Davies terhadap Patrice Evra bahkan membuat Fergie sempat menunjuk secara kasar ketika Clattenburg memasuki lorong stadion saat istirahat babak pertama.
Ferguson pun berpendapat bahwa standar wasit di Inggris kini menurun dan ia meyakini bahwa salah satu komponen utama yang dibicarakan pada pertemuan para manajer dengan ketua wasit Keith Hackett saat preseason tidak dijalankan dengan benar.
“Saat konferensi pada musim panas, Keith Hackett berbicara tentang tekel dari belakang. Ia berjanji kepada para manajer bahwa tekel dengan menaikkan kaki akan diberi kartu merah dan tekel dari belakang juga kartu merah.”
“Standarnya merosot karena belakangan banyak tekel buruk, tidak hanya di pertandingan kami, tapi juga pada beberapa pertandingan lain. Apa yang terjadi jika pemain cedera serius? Siapa yang disalahkan? Wasit yang harus disalahkan.”
(Penulis: Yudhi F. Oktaviadhi)