Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persaingan kandidat Presiden FIFA kian mengerucut. Pangeran Ali Bin Al Hussein pada Senin (4/5) lalu mengisyaratkan dirinya ingin menjalin koalisi. Dia mengatakan bahwa dengan satu calon lebih mungkin berkesempatan mengalahkan Sepp Blatter ketimbang ada tiga. Namun, dia mengatakan bukan berniat menarik diri.
Laporan sejumlah media sebelumnya menyiratkan bahwa Pangeran Ali sedang mempertimbangkan menarik diri, tetapi ningrat kerajaan Yordania itu membantah kepada Reuters dan bebera media lainnya dalam sebuah pertemuan tatap muka.
"Apa yang saya katakan sebelumnya telah diambil di luar konteks," kata pria berumur 39 tahun itu di lapangan resor hotel dekat lokasi Soccerex Asian Forum, Yordania.
"Pesan yang saya coba ungkapkan adalah bahwa idealnya kami (para kandidat selain Blatter) sampai pada suatu kesimpulan, siapa kandidat yang punya kesempatan terbaik untuk menang, dan semua mendukung calon itu."
"Tetapi dengan mengatakan hal itu, bukan berarti saya mempertimbangkan menarik diri dari pemilihan.
Dalam sebuah acara di BBC, Pangeran Ali sempat mengatakan, "Yang penting adalah bahwa kita mendukung orang yang punya kesempatan terbaik untuk membuat perubahan di FIFA." Kalimat inilah yang kemudian ditafsirkan sejumlah pihak bahwa dia hendak menarik diri.
Sementara itu, Joseph Blatter telah menjadi presiden sejak 1998 dan ingin tetap menjadi pemimpin tertinggi FIFA untuk kelima kalinya. Dia berharap dapat menarik suara mayoritas dari 209 suara anggota FIFA saat ini.
Pekan lalu, sejumlah laporan juga menilai bahwa dua penantang lainnya, Luis Figo dan Michael van Praag, berenccana menarik diri dari kampanye, tapi kemudian dibantah oleh manajer kampanye masing-masing.