Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter masih perkasa. La Beneamata meraih kemenangan beruntun keempat di Serie A dan menjauh dari kejaran Roma. Meski demikian, pelatih Roberto Mancini menilai si pemimpin klasemen ini punya kekurangan yang mencolok.
Mancini mengatakan hal itu setelah I Nerazzurri memukul Torino 4-0 pada Minggu (9/12) di Giuseppe Meazza. Kemenangan itu membuat Inter kini unggul lima poin atas Roma, yang ditahan Livorno 1-1 di Armando Picchi.
“Kami terlalu banyak berada di belakang, terlalu banyak menguasai bola, dan terlampau linear,” kata Mancini di Datasport. Mancio benar. Pada babak pertama, I Nerazzurri tidak sering menembus pertahanan Il Toro.
Hanya satu gol pada babak pertama. Itu pun melalui eksekusi penalti Zlatan Ibrahimovic. Masalah Inter yang terlalu bermain ke belakang tidak lepas dari absennya gelandang pembawa bola dari garis belakang ke depan, Olivier Dacourt dan Patrick Vieira, karena cedera. Terus mengandalkan Esteban Cambiasso dapat membuat si pemain kelelahan.
“Dacourt absen sampai akhir musim. Vieira tak kunjung pulih. Itulah problemnya,” ujar Mancio.
Allenatore yang musim lalu mengantar Inter meraih scudetto ini meminta presiden klub, Massimo Moratti, untuk mendatangkan gelandang baru. Sebelum laga melawan Torino, Mancini juga sudah meminta tambahan tenaga anyar.
“Kami dalam situasi darurat,” ucap Mancio. Ia menunjuk fakta Inter hanya membawa 13 pemain ke kandang PSV pada pertengahan pekan ini untuk Liga Champion. Selain Dacourt dan Vieira, Dejan Stankovic, Luis Figo, Nelson Rivas, dan Walter Samuel juga cedera.
Tak Panik
Di Armando Picchi, Roma unggul lebih dulu melalui Daniele De Rossi pada menit kelima. Sekitar satu menit kemudian tuan rumah membalas melalui Diego Tristan. Setelah itu Francesco Totti dkk. mendominasi permainan. Tapi, pertahanan Livorno sangat sulit ditembus I Lupi.
Ditinggal Inter, Roma tak panik. “Kami tertinggal lima poin, tapi kompetisi masih terbuka,” kata De Rossi, seperti dikutip Il Romanista. “Melawan Livorno, Inter juga hanya seri,” lanjut si gelandang. Ya, pada 23 September lalu di Armando Picchi, Nerazzurri tertahan 2-2.
Pavel Nedved menjadi pemain Juventus paling bahagia pada Minggu lalu. Bagaimana tidak? Dalam laga ke-300 di Serie A, gelandang asal Rep. Ceska ini mencetak gol kemenangan 1-0 atas Atalanta. Gol itu terjadi pada menit ke-86.
Nedved melakukan debut di Serie A pada 7 September 1996 dalam laga bersama Lazio melawan Bologna. Ia berbaju Biancoceleste sampai musim 2000/01. Setelah itu sampai sekarang pemain berusia 35 tahun ini ada di Juve.
Dalam 300 penampilan di Serie A, Nedved mencetak 64 gol. Gol Ahad lalu menjadi yang pertama untuk eks gelandang Sparta Prague itu pada musim ini. Menguasai bola, setelah dua kali melangkah Nedved melepas tembakan ke pojok gawang. Gol yang vital untuk perjalanan Juve musim ini.
(Penulis: Riemantono)