Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Andai bisa menghapus memori, Parma pasti akan menghilangkan segala kenangan di 2014/15.
I Gialloblu dihantam persoalan keuangan. Tommaso Ghirardi, pemilik Parma dari 2007, memutuskan menjual klub kepada Pietro Doca pada Desember 2014.
Dalam rentang tiga bulan, Presiden Parma berganti lagi sebanyak tiga kali: dari Doca ke Fabio Giordano, lalu Ermir Kodra, dan terakhir Giampietro Manenti.
Manenti kemudian tersandung persoalan korupsi, meninggalkan Parma kian terpuruk. Bukan cuma terlilit utang, seluruh pemain dan staf di Parma tidak menerima gaji selama semusim.
Parma kemudian dilelang. Namun, sampai batas akhir, tidak ada yang mau membeli klub itu. Akibatnya, klub yang memiliki dua gelar Piala UEFA itu dinyatakan bangkrut dan harus berlaga di turnamen amatir, Serie D, musim depan.
"Saat saya tiba di Parma, saya pikir saya menemukan klub yang mampu untuk bekerja. Ketika harus berakhir dengan cara seperti ini adalah bencana besar yang tak terduga, pengkhianatan yang tak diharapkan, dan kekecewaan besar," kata Roberto Donadoni, pelatih Parma dari 2012-2015, kepada Gazzetta di Parma.