Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seorang bek muda Kolombia berusia 21 tahun disebut menjadi salah satu biang kegagalan Barcelona meraih gelar La Liga 2013/14.
Pada 12 April 2014, di Nuevo Los Carmenes, Granada mengejutkan publik Spanyol dan pencinta La Liga di seluruh dunia. Granada yang kala itu berada di papan bawah klasemen La Liga sukses menundukkan kandidat juara, Barcelona, dengan skor tipis 1-0.
Akibat kekalahan itu jarak Barcelona dengan pimpinan klasemen, Atletico Madrid, melebar menjadi empat poin. Banyak yang menyebut kegagalan Barcelona mencetak gol disebabkan oleh penampilan impresif Jeison Murillo yang kala itu baru berumur 21 tahun.
Murillo dipuji karena begitu disiplin menutup ruang gerak Lionel Messi dan Neymar Jr. Berselang setahun kemudian, Neymar kembali dibuat pusing oleh Murillo, kali ini dengan seragam tim nasional.
Murillo mencetak gol kemenangan Kolombia atas Brasil (1-0) di Copa America 2015, Rabu (17/6) pekan lalu. Jagoan Serie A, Inter, jelas merupakan pihak yang paling semringah terkait peningkatan performa Murillo (23 tahun).
Ya. mulai musim depan Murillo bakal mengenakan seragam I Nerazzurri (Si Hitam-Biru). Kesepakatan transfer telah terjalin sejak Februari silam. Murillo dibeli Inter dengan biaya total mencapai 11 juta euro (165, 6 miliar rupiah).
“Murillo punya karakter agresif, cepat, dan bisa menggunakan kakinya dengan baik. Ia mampu bermain di skema tiga atau empat bek. Ia tak begitu tinggi, tapi sangat eksplosif,” kata Direktur Olah Raga Inter, Piero Ausilio.
Karakteristik Murillo mengingatkan Ausilio pada bek Inter di era treble winner 2009/10: Ivan Cordoba. Murillo dan Cordoba piawai dalam mengantisipasi bola-bola atas. Keduanya juga sama-sama berasal dari Kolombia.