Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Makin ketatnya persaingan yang akan terjadi di babak 16 besar nanti membuat PSMS terus berbenah. Walau sudah memiliki dua striker, Saktiawan Sinaga dan Boy Jati Asmara, Ayam Kinantan masih ingin mencari satu tambahan tenaga lagi untuk mengisi taji di barisan depan.
Menurut arsitek PSMS, Fredy Muli, penambahan ini wajib dilakukan untuk menambah daya gedor. Dari hasil evaluasi yang dilakukan sebelumnya, ada dua lini yang butuh penambahan yakni tengah dan depan. Untuk lini tengah sudah dapat diatasi setelah manajemen merekrut pemain asal Argentina, Gustavo Chena.
Sebelumnya, si “Ayam Kinantan” itu punya tiga pemain yang ditugasi sebagai tukang gedor yakni Frank Seator, Saktiawan Sinaga, dan Boy Jati Asmara. Namun Seator didepak karena kurang produktif. Padahal ia adalah pemain termahal di Indonesia dengan kontrak mencapai 1,25 miliar rupiah!
Lemahnya lini depan PSMS terlihat dari jumlah gol yang dihasilkan. Dari 17 pertandingan LI yang dimainkan selama putaran pertama, anak-anak Medan itu hanya mampu mengumpulkan 14 gol. Sementara di CDSSI dari empat partai mereka baru memasukkan lima gol dan sekali kebobolan.
Salah satu nama yang dibidik adalah mantan pemain Persema, Franco Hita. Pemain asal Argentina ini dinilai cocok karena punya karakter bermain yang pas dengan gaya Medan. Namun Fredy Muli sendiri mengaku tidak ingin tergesa-gesa merekrut Franco Hita. Ia masih mau mempelajari penyebab di balik pencoretan pemain itu.
“Lagi pula saya dengar Franco Hita sangat temperamental. Saya takut, kehadirannya bisa merusak suasana tim. Di PSMS ini, rasa kekeluargaan sesama pemain sangat tinggi,” ucap Fredy. “Pokoknya saya tidak mau tergesa-gesa”.
Alasan lain yang membuat Fredy berpikir dua kali, Franco Hita disebut-sebut satu paket dengan Cristian “Ciko” Olivares Lopez.
Fredy menegaskan, untuk saat ini ia tidak akan lagi merekrut pemain gelandang seperti yang ditempati Ciko. “Sekarang ini saya sudah punya gelandang yang bagus-bagus. Untuk posisi ini, ada nama Gustavo Chena, Mbom Julien, James Koko, dan Legimin Rahardjo,” tegas Fredy.
(Penulis: Marwis Umsa)