Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persela: Piala Presiden Tak Lebih dari Tarkam!

By Weshley Hutagalung - Jumat, 26 Juni 2015 | 13:45 WIB
Kehadiran Djohar Arifin di kantor Kemenpora memunculkan tanda tanya. (Herka Yanis/JUARA.net)

Pertemuan antara Menpora dengan Ketua PSSI periode 2011-2015 Djohar Arifin tampaknya semakin membingungkan klub. Persela misalnya, klub yang sebelumnya sempat bersemangat untuk terjun di Piala Presiden itu kini justru kembali ragu.

Pemicu keraguan ini tak lain karena momen pertemuan Menpora dengan Djohar ternyata tidak sesuai dengan yang harapan. Bukan menyelesaikan masalah, pertemuan justru memicu kontroversi baru.

CEO Persela, Debby Kurniawan, mengaku kecewa dengan pertemuan tersebut. Maklum, sebelumnya pria yang akrab dipanggil Iwan tersebut mengira momen tersebut adalah mempertemukan Menpora dengan Ketua Umum PSSI yang baru, La Nyala Mattalitti.

“Semula kami berharap dengan pertemuan tersebut Menpora dan La Nyala Mattalitti sepakat untuk mengakhiri konflik sehingga ada harapan kompetisi bisa kembali digelar. Tetapi, ternyata malah Djohar Arifin yang dipanggil,” ucap anak Bupati Lamongan, M Fadeli itu.

Iwan memprediksi bahwa perdamaian yang diharapkan oleh banyak pihak tersebut mustahil dapat diwujudkan dalam waktu dekat. Kondisi ini juga membuat Iwan mulai menyangsikan legalitas turnamen Piala Presiden yang akan ditawarkan kepada klub-klub LSI.

“Kalau seperti ini, saya jadi menyangsikan legalitas turnamen Piala Presiden. Sebab, dengan belum dicabutnya pembekuan PSSI oleh Menpora, turnamen ini tak lebih dari sekadar turnamen kelas tarkam,” kata Iwan.