Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jebolan Timnas U-16 Siap Mengadu Nasib ke Malaysia

By Tulus Muliawan - Jumat, 26 Juni 2015 | 17:00 WIB
Bayu Yudha Pratama mengisi waktu libur usai pembubaran timnas U-16 dengan berlatih demi menjaga kebugarannya di SSB PTP Wilayah I Sumut. (Abdi Panjaitan/JUARA.net)

Dampak kisruh PSSI dengan Menpora melahirkan pembekuan yang membuat pemain sepak bola meradang. Tak hanya pemain profesional saja yang kehilangan penghasilan, tapi juga para pemain junior.

Dampak nyata dirasakan timnas U-16 yang gagal tampil Piala AFF 2015. Tim yang dibentuk dan sudah mengelar pemusatan latihan selama satu tahun itu harus mundur dari turnamen internasional. Alasannya hanya satu, PSSI masih mendapat hukuman dari FIFA.

"Bukan hanya saya, tetapi semua pemain merasa kecewa karena nggak jadi main di AFF. Padahal tim sudah bertekad untuk tampil sebagai juara karena mainnya di Indonesia juga," ujar Bayu Yudha Pratama, salah satu pemain timnas U-16 asal Medan.

Dia juga mengaku prihatin dengan kasus pengaturan skor yang sedang menjadi topik perbincangan dalam beberapa waktu belakangan. Ia meminta agar Menpora dan PSSI duduk bersama menemukan jalan keluar.

"PSSI dan menpora harus sama-sama jujur dan tangkap pelaku mafia itu. Barulah setelah bersih, sama-sama melakukan pembinaan lagi. Supaya sepak bola kita maju," tutur Bayu.

Untuk meningkatkan kualitasnya, Bayu mempunyai rencana untuk melanjutkan sekolah sepak bola di Akademi Sepak Bola French United Indonesia di Malaysia.

Keputusan itu diambil melihat kondisi sepak bola Tanah Air yang masih terkena larangan memutar kompetisi serta tampil di pentas internasional.

"Rencananya usai Hari Raya Idul Fitri, saya akan ikut seleksi di French United di Malaysia. Sebab, di sana kan tidak ada hubungan sama PSSI jadi masib bisa main. Manajer Akademi Rajawali juga mendukung itu, makanya saya mau ke sana," tuturnya.