Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mike Malone menjadi pelatih baru Denver Nuggets mulai musim 2015-16. Kepastian Malone sebagai pelatih diumumkan ESPN, Selasa (16/6) pagi. Malone adalah eks pelatih Sacramento Kings dengan rekor menang-kalah 39-67 sepanjang dua musim di Nuggets. Ia mendapatkan wawancara dua kali dari Nuggets.
Benarkah Malone sosok pas yang diperlukan Nuggets? Sebab ternyata ara pemain Nuggets sebenarnya melakukan lobi ke manajemen tim agar menjadi Hunt sebagai pelatih kepala. Namun, manajemen lebih memilih Malone.
Dari kandidat lain yang diwawancara, manajemen Nuggets juga menginginkan pelatih berkarakter cepat. Tengoklah Mike D'Antoni yang bermain cepat saat melatih Suns dan Lakers.
"Peneliti statistik bola basket NBA, Dr. Dean Oliver selalu mengambil contoh Denver Nuggets sebagai tim paling cepat di NBA dan memiliki possession tertinggi. Kota Denver dijuluki 'Mile-High City' karena ketinggian di atas permukaan laut yang mencapai 1.560-1730 m.
Keunikan itu ditambah dengan kecepatan permainan yang dimiliki. Sejak bergabung dengan NBA dari ABA pada musim 1976-77, hanya tiga kali Nuggets memiliki rataan possession lebih rendah dari rataan NBA. Nuggets juga memimpin kecepatan bermain di NBA dalam 11 musim dan selalu masuk tiga besar dalam 21 musim dari 39.
Jadi, permainan cepat menjadi ciri khas Nuggets. Kecepatan permainan terburuk Nuggets terjadi pada musim 1990-91 saat dilatih Paul Westphal.
Saat bermain dengan kecepatan 5% daripada rataan liga, persentase kemenangan mereka 51,9%. Saat bermain dengan 2,5% lebih cepat dari rataan liga, persentase kemenangan Nuggets mencapai 52,9%. Sedangkan ketika bermain lebih lambat 2,5% dari rataan liga, persentase kemenangan Nuggets drop menjadi hanya 41,2%.
Sumber Data: ESPN, Dean Oliver
Mike Malone adalah inventor permainan cepat di Sacramento dan Golden State Warriors. Walaupun bukan tim tercepat, namun persentasenya di atas rata-rata liga. Inilah alasan mengapa Malone dipilih sebab ia tampil lebih cepat daripada ketika masih dilatih Brian Shaw."