Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Barcelona Datang untuk Menang

By Caesar Sardi - Jumat, 10 April 2015 | 15:20 WIB
Lionel Messi, targetkan kemenangan, terlepas dari apa pun hasil di tempat lain. (Bagu Blanco/Getty Images)

Gambaran Barcelona saat ini bak sebuah unit yang sedang terpecah belah. Terlalu panjang jika harus kita rinci penyebabnya satu per satu. Namun, pastinya, faktor peluntur kemapanan Azulgrana adalah semakin besarnya dominasi ego di antara penghuni Camp Nou.

Tanpa disadari, Barca musim ini mulai menyerupai armada Los Galacticos-nya Real Madrid, yang lebih lekat dengan intrik ketimbang prestasi. Dampaknya, secara berturut-turut Barca kehilangan kans untuk menambah koleksi trofi. Padahal, di awal musim, Barca melaju pada jalur tujuh gelar setelah menjuarai Piala Super di bulan Agustus.

Tambahan dua piala cuma muncul dalam bentuk “eksibisi”. Pertama Trofeo Joan Gamper (4-0 atas Bayern Muenchen) dan terakhir pada Copa Catalunya (6-5 atas Espanyol). Di ajang bergengsi semisal Piala Dunia Klub, Liga Champion, dan Copa del Rey, Blaugrana justru menuai kegagalan.

“Saya tak ingin mengumbar detail masalah dan juga tak punya kapasitas untuk mencari solusi. Tapi, saya rasa kita semua mengetahui secara jelas di mana letak permasalahan. Bermain di tujuh turnamen tapi hanya menang dua bukanlah situasi ideal. Kinilah saat tepat untuk memperbaiki problem,” ujar Edmilson, pemain jangkar Barca.

Tersirat, tapi tak tersurat. Kira-kira seperti itulah komentar Edmilson. Apa pun itu, bisa dipastikan maksudnya adalah laga penutup Primera Division La Liga, yang akan mempertemukan Barca dengan Gimnastic Tarragona, Ahad (17/6). Maklum, di Nou Estadi, peluang terakhir The Catalans bersandar.

Hanya dengan memetik hasil lebih baik dari Madrid, pasukan Frank Rijkaard bisa mempertahankan mahkota. Dengan hasil sama-sama seri, dan Sevilla menang (tak lebih dari 12 gol), Barca pun akan meraih predikat el campeon. Tanpa hasil di atas, Barca harus melupakan titel mereka.

Tiket Fase Grup LC

“Barca akan datang ke sana (Nou Estadi) untuk menang. Sudah sewajarnya ini kami lakukan,” ujar Lionel Messi, penyerang andalan Barca. “Kami harus memikirkan diri sendiri, baru menunggu hasil di tempat lain,” lanjut Messidona, seperti dituturkan pada situs resmi klub.

Artinya, fokus Messi dkk. mutlak tertuju pada bentrokan versus Gimnastic. Maklum, selain target juara, kemenangan juga akan berdampak besar pada komposisi wakil Spanyol di fase grup LC musim depan. Jika dilangkahi Sevilla, berarti Barca harus melalui babak kualifikasi III.

Ini jelas dihindari Meneer Rijkaard karena akan mengganggu pramusim Barca. Menilik faktor Nastic sebagai satu-satunya klub yang telah terdemosi ke Segunda A, logisnya Barca tak bakal menemui aral berarti. Apalagi Ronaldinho pun sudah dibolehkan merumput seusai sanksi.

Kehadiran Dinho jelas akan memperkaya alternatif serangan Barca. Di sisi lain, come-back striker Brasil ini juga akan membuka celah di pertahanan Nastic lewat gocekan-gocekan mautnya, yang biasa ampuh untuk menarik keluar bek-bek lawan.

Efek Portigol

Jasa Dinho dalam mengeksekusi bola mati, baik dari titik putih maupun sepakan bebas, pun bisa dioptimalkan. So, dari sisi ofensif, praktis tak ada yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Masalah justru terletak pada aspek pertahanan, yang belakangan mulai terlihat longgar.

Ingat, Nastic punya Javier Portillo. Bomber tertajam mereka ini masih berstatus sebagai pemain pinjaman Madrid. Bisa dijamin ia akan menggila demi memuluskan El Real ke tangga juara. Jika tak waspada dalam mengawal Portigol, barikade yang digalang Carles Puyol bisa tercabik-cabik.

Di luar ini, Nastic juga mengkumandangkan suara untuk menang. Kata el entrenador mereka, kemenangan atas adalah motivasi terbesar dalam hidupnya. “Kemenangan atas Barca merupakan ambisi terbesar saya,” ungkap Paco Flores, yang akan mundur pada akhir musim itu.

(Penulis: Sapto Haryo Rajasa)