Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Mimpi Buruk Bagi United ke Middlesbrough

By Caesar Sardi - Jumat, 10 April 2015 | 20:31 WIB
Tuncay Sanli, pernah merontokkan Man. United. (Stuart Franklin/Getty Images)

3 di kandang Fenerbahce. Nama Tuncay Sanli juga pasti masih lekat di ingatan mereka lantaran striker timnas Turki tersebutlah yang kala itu membobol gawang United tiga kali.

Besar kemungkinan memori ini jugalah yang memicu pembelian Tuncay oleh Middlesbrough pada Rabu (13/6). Teessiders mendapatkan pemain berumur 25 tahun itu dengan gratis karena kontraknya dengan Fenerbahce telah habis bulan lalu.

Pemain lincah berpostur 182 cm/70 kg tersebut sebelumnya juga bernegosiasi dengan Birmingham City, namun tawaran gaji yang diajukan The Boro dinilai lebih menarik.

Satu-satunya hal yang mungkin menggagalkan kepindahan Tuncay di akhir pekan ini adalah bila sang pemain tidak lulus dalam tes kesehatan di Riverside. Gareth Southgate menyebut Tuncay adalah pengganti ideal untuk kepergian Mark Viduka ke Newcastle.

Target Southgate selanjutnya adalah striker Arsenal asal Prancis, Jeremie Aliadiere. Meski Aliadiere sudah diizinkan Gunners untuk berbicara dengan perwakilan Middlesbrough, beberapa klausul kontrak yang diajukan pihak Teessiders dianggap agen sang pemain belum pas.

Target Piala UEFA

Chairman Boro, Steve Gibson, mengatakan kebijakan Southgate untuk mendatangkan para penyerang berusia muda dengan karakter cepat sangatlah tepat. “Kami akan melakukan langkah-langkah spektakuler di bursa transfer. Gareth terlihat antusias melihat bujet besar yang saya tawarkan padanya,” ujar Gibson pada Sky Sports.

Gibson menyebut untuk sementara ini manuver yang paling penting adalah ketika Southgate mendapatkan tanda tangan Jonathan Woodgate, yang semula mengisyaratkan ingin kembali ke Real Madrid.

Sejumlah pemain, seperti Phil Jagielka (Sheffield United), Romeo Castelen (Feyenoord), Collins John (Fulham), dan Jose Bosingwa (Porto), tengah didekati untuk menjadi pilar-pilar Boro musim 2007/08.

Langkah jorjoran Boro tersebut memperlihatkan bahwa target Gibson untuk membawa klub asal belahan utara itu menjadi juara Piala UEFA tidaklah main-main.

(Penulis: Darojatun)