Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Cara Djanur Lindungi Pemain dari Mafia Judi

By Aning Jati - Jumat, 10 April 2015 | 06:14 WIB
Djadjang Nurdjaman punya resep lindungi pemainnya. (Fernando Randy/Bolanews)

Tertangkapnya Johan Ibo yang mencoba menyuap pemain Pusamania Borneo FC agar mengalah saat berhadapan dengan Persebaya membuka mata insan sepak bola bahwa mafia judi itu memang ada.

Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, mewanti-wanti pemain asuhannya agar lebih waspada.

"Saya akan mengingatkan para pemain agar lebih berhati-hati. Tapi, saya percaya dengan pemain saya. Mereka tidak akan terlibat hal-hal macam itu," kata Djadjang.

Djadjang mengatakan kunci utamanya adalah kepercayaan. Jika pemain diberi kepercayaan, ia yakin mereka tidak akan melakukan tindakan yang melanggar sportivitas.

Pelatih berusia 57 tahun ini punya cara tersendiri untuk membentengi pemain agar terhindar dari rayuan kaki tangan  mafia judi itu, yaitu dengan lebih menekankan nilai-nilai religius.

Djadjang memberlakukan aturan yang berwarna Islami buat pemainnya yang mayoritas beragama Islam. Di antaranya menyempatkan diri salat berjamaah sebelum dan sesudah pertandingan.

"Selain untuk mempererat kebersamaan juga untuk membentengi pemain dengan iman yang kuat. Bila imannya kuat, mereka tidak akan gampang terpengaruh hal-hal buruk," tuturnya.

Di sisi lain, Ibo kini sudah dilepas setelah sempat diperiksa polisi pasca "ditengkap" oleh pemain dan manajemen Pusamania Bornoe FC (7/4).