Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persiram Tolak Kompetisi Buatan Tim Transisi

By Ary Julianto - Kamis, 11 Juni 2015 | 20:28 WIB
Henry Wairara, manajer Persiram Raja Ampat

mentah rencana pembentukan kompetisi baru oleh Tim Transisi. Mereka hanya bersedia mengikuti kompetisi yang dikelola oleh PT Liga Indonesia.

“Kami memang akan melakukan persiapan untuk kompetisi musim depan. Tapi ingat kompetisi di bawah PT LI dan bukan di bawah Tim Transisi. Ini yang perlu ditegaskan. Kami tidak akan ikut kompetisi bila di bawah Tim Transisi,” kata Henry Wairara, manajer Persiram Raja Ampat.
Menurutnya 18 klub QNB tetap kompak dan solid. Mereka sudah sepakat hanya mengikuti kompetisi di bawah pengelolaan PT LI. Kini klub tinggal menunggu jadwal kompetisi baru dari PT LI sehingga mereka bisa melakukan persiapan.
“Ibaratnya kami tinggal menunggu jadwal kompetisi yang rencananya digelar pada November mendatang. Kalau sudah ada kepastian, kami pun melakukan persiapan dengan memanggil para pemain. Kami juga bersiap untuk pramusim,” ujar Henry.
Ditegaskan oleh Henry, tak mudah untuk menggelar sebuah kompetisi. Bahkan jika Tim Transisi menggunakan operator lain. Namun pada prinsipnya klub berharap perseteruan PSSI dan Menpora bisa diakhiri dengan dicabutnya pembekuan PSSI.
“Semua harus melepaskan egonya masing-masing. Bila semua duduk bersama, persoalan bisa teratasi dan kompetisi bisa digulirkan kembali,” ungkap Henry. 
Sejak PT LI menghentikan kompetisi QNB League pada 12 April lalu PSSI dibekukan oleh Menpora pada 17 April 2015, praktis klub tak memiliki kegiatan lagi. Apalagi pada 23 April lalu, PSSI secara resmi membubarkan kompetisi QNB League dan semua kompetisi turunannya lantaran klub peserta kompetisi dan PT LI tiak lagi mendapatkan pelayanan berupa izin keamanan dari Kepolisian RI. 

“Kami memang akan melakukan persiapan untuk kompetisi musim depan. Tapi ingat kompetisi di bawah PT LI dan bukan di bawah Tim Transisi. Ini yang perlu ditegaskan. Kami tidak akan ikut kompetisi bila di bawah Tim Transisi,” kata Henry Wairara, manajer Persiram Raja Ampat.

Menurutnya 18 klub QNB tetap kompak dan solid. Mereka sudah sepakat hanya mengikuti kompetisi di bawah pengelolaan PT LI. Kini klub tinggal menunggu jadwal kompetisi baru dari PT LI sehingga mereka bisa melakukan persiapan.

“Ibaratnya kami tinggal menunggu jadwal kompetisi yang rencananya digelar pada November mendatang. Kalau sudah ada kepastian, kami pun melakukan persiapan dengan memanggil para pemain. Kami juga bersiap untuk pramusim,” ujar Henry.

Ditegaskan oleh Henry, tak mudah untuk menggelar sebuah kompetisi. Bahkan jika Tim Transisi menggunakan operator lain. Namun pada prinsipnya klub berharap perseteruan PSSI dan Menpora bisa diakhiri dengan dicabutnya pembekuan PSSI.

“Semua harus melepaskan egonya masing-masing. Bila semua duduk bersama, persoalan bisa teratasi dan kompetisi bisa digulirkan kembali,” ungkap Henry. 

Sejak PT LI menghentikan kompetisi QNB League pada 12 April lalu PSSI dibekukan oleh Menpora pada 17 April 2015, praktis klub tak memiliki kegiatan lagi. Apalagi pada 23 April lalu, PSSI secara resmi membubarkan kompetisi QNB League dan semua kompetisi turunannya lantaran klub peserta kompetisi dan PT LI tiak lagi mendapatkan pelayanan berupa izin keamanan dari Kepolisian RI.