Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pengundian grup putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2018 akan dilakukan Selasa (14/4) di Hotel JW Marriot, Kuala Lumpur. Bisa jadi ada peserta yang tegang menanti hasil pembagian grup, ada pula yang santai menerima apapun yang muncul dari pembagian itu.
Yang pasti, satu peserta, memiliki harapan nyeleneh. Bhutan, negara yang membuat kejutan dengan lolos untuk pertama kalinya ke putaran kedua kualifikasi Piala Dunia, berharap bisa berada dalam satu grup yang sama dengan Jepang!
Sebagai pembanding, Bhutan, kerajaan kecil di Himalaya, memiliki peringkat paling rendah di FIFA per 12 Maret, yakni 209, sedangkan Jepang ada di peringkat ke-53. Soal prestasi, jangan dibandingkan.
Tim Samurai Biru merupakan salah satu raksasa di Asia sementara Bhutan, sejak menjadi anggota FIFA pada 2000, baru mengecap lima kali kemenangan. Dua kemenangan diukir kala mengalahkan Sri Lanka di putaran pertama kualifikasi Piala Dunia 2018, masing-masing dengan skor 1-0 dan 2-1. Bahkan dalam dua tahun terakhir, timnas Bhutan hanya bermain di dua pertandingan.
Nah, lantas apa yang membuat Bhutan ngebet menantang Jepang?
"Buat kami, bisa bermain melawan Jepang seperti impian jadi kenyataan," kata pejabat Federasi Sepak Bola Bhutan, Phutsho Wangdi, seperti dikutip di Reuters.
"Masyarakat di sini menginginkan bertemu Jepang karena mayoritas pemain muda di sini merupakan fan Shinji Kagawa, yang pernah bermain di Manchester United," lanjut Wangdi, mengungkapkan alasan.
"Jepang akan menjadi pilihan utama kami dan secara khusus, pilihan pemain juga. Mereka berujar, mimpi jadi nyata bila bisa bermain melawan Jepang karena pemain Jepang seperti pahlawan buat mereka. Kami besar dengan melihat permainan mereka."
Akan tetapi, ada alasan lain, yakni persoalan uang. Federasi Sepak Bola Bhutan selama ini tak pernah mendapatkan dana bantuan dari pemerintah. Laga melawan Jepang dipastikan akan memberi sepak bola Bhutan kucuran finansial besar.
"Bila kami berada satu grup dengan Australia, Jepang, atau Korsel, kami akan mendapatkan hak siar dari televisi dari sana dan kami akan menghasilkan uang," ujar Wangdi, yang bertugas di bidang pemasaran internasional di federasi.
"Bila Jepang datang ke Bhutan, kami dipastikan akan menghasilkan uang yang sangat besar," ucapnya sambil tertawa.